Bab 429
Bagaimana bolch seperti ini? Jika Tuan Daniel talu, dia pasti akan menyalahkinku.” Lily langsung menjadi panik.
lusuru karena dia, aku semakin harus memisahkan hal ini dengan jelas.” Tracy menjadi serius.
“Aku berharap, tidak peduli bagaimana hubunganku dengannya, aku dan kamu bisa tetap menjadi teman. Dengan begitu, aku bisa tenang membiarkan Bibi Juni dirawat di sini. Jika tidak, scandainya suatu hari nanti aku dan dia bertengkar, bukankah Bibi Juni akan berada dalam bahaya?”
“Ini...”
Lily terdiam, benar, jika sckarang semua pengobatan bergantung pada Tuan Daniel, maka dia juga punya kuasa untuk menghentikannya kapan pun.
Jika Tracy berobat dengan cara seperti orang biasa, pihak rumah sakit harus bertanggung jawab icrhadap pasien, tidak mungkin berbuat sembarangan.
“Kita sepakat seperti ini saja. Kamu tenang saja, aku mampu membayar biaya pengobatan.” Tracy lanjut bicara sambil menarik Lily, “Dan mengenai ibu temanku, hari ini aku membawa riwayat penyakitnya.”
Sambil berbicara, Tracy menyerahkan riwayat penyakit ibu Windy kepada Lily.
Lily mengambilnya dan melihatnya secara sekilas, “Kondisi penyakitnya lebih kompleks, aku perlu berdiskusi dengan dokter dari departemen yang lain. Aku akan memberikan jawaban kepadamu dua hari kemudian, bagaimana?”
“Baik, terima kasih.” Tracy menganggukkan kepala, “Kalau begitu, aku masuk dulu, menemani Bibi Juni.”
“Ya, masuklah.”
Tracy dan anak–anak menemani Bibi Juni sepanjang siang. Saat pukul lima sorc lebih, anak–anak merasa lapar, maka mereka pun bersiap pulang.
Sebelum pergi, Tracy membayar 100 jula untuk biaya rawat inap, lalu kembali dan berkata kepada Bibi Juni, “Bibi Juni, besok kami akan datang menjengukmu lagi. Bibi baik–baik ya disini.”
“Aku baik–baik saja di sini.” Bibi Juni segera berkata, “Ada perawal profesional yang menjaga, juga ada Dokter Lily yang mengobati secara pribadi. Nona seorang diri menjaga tiga anak, benar benar sangat susah, jangan pergi ke sana kemari.”
“Tidak apa–apa, anak–anak juga merindukan Bibi. Besok akhir pekan, mereka ada waktu. Jika hari Senin, saat mereka bersekolah, maka belum tentu ada waktu ke sini. Bibi istirahatlah dengan baik, kami pulang dulu.”
“Hati–hati di jalan.”
“Nenek, sampai jumpa!”
“Carlos, Carles, Carla, Roxy, sampai jumpa. Kalian harus mendengarkan perkataan Mami!”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar