Bab 435
“Sudah waktunya aku pulang ke rumah.” Tracy berkata dengan pelan, “Aku sudah berjanji akan pulang, membuat sarapan untuk anak–anak.”
“Bagaimana dengan sarapanku?” Danicl incnyipitkan matanya dan menatap Tracy.
“Aku akan menyuruh Manajer mengantarkannya padamu.”
Tracy mengecup dahi Daniel, penampilan pria itu yang masih tidak terlalu sadar, terlihat seperti anak kecil, sangat menggemaskan...
“Tidak mau.” Daniel mengangkat kedua tangan Tracy ke atas, lalu membalikkan tubuhnya, “Aku mau meinakanmu.”
“Tidak boleh... Uhhhh...”
Tracy masih belum mulai berbicara, Daniel sudah menciumnya.
Danicl sudah menahan diri sepanjang malam, akhirnya wanita ini bangun, maka dia tidak ingin melewatkan kesempatan lagi.
Saat berada di bawahnya, tubuh Tracy terasa sangat lemas, dia menggerakkan tubuhnya dengan pelan, sambil memejamkan matanya dan menikmati ciuman pria itu.
Tubuhnya sepertinya dihipnotis olch Danici, sama sekali tidak mendengar perkataannya sendiri, malah sebaliknya menjadi budak pria ini. Asalkan pria ini mengelus tubuhnya, maka dia pun menjadi tidak tahan...
Suara napas yang terengah–engah bagaikan binatang buas, serta suara crangan seekor kucing kecil, seperti lantunan musik yang menggema di seluruh kamar itu...
Dua orang yang saling bersentuhan dan mendekap dengan erat, keindahan dari momen intens itu, saling mencintai dan tidak ingin melepaskan, serta tidak bisa dihentikan...
Adegan percintaan mereka berlangsung sangat lama, hingga cahaya mentari pagi masuk dari celah jendela dan menyinari tubuh kedua orang itu yang saling bertaut, barulah Daniel mendapatkan kepuasan. Dia pun menindih tubuh Tracy dan tertidur lelap.
Tracy mengambil ponselnya dan meliliat jam, sudah pukul 05.30. Dia mendorong Daniel dengan hati–hati, lalu membalikkan badan dan turun dari ranjang.
“Mau ke mana?” Daniel lengkurap di atas ranjang, jelas–jelas malanya terpejam, iapi malah masih bisa bertanya pada Tracy.
“Pergi mandi.” Tracy masuk ke kamar mandi dan mandi sebentar, lalu buru–buru berpakaian. Dia menghampiri ranjang dan mengecup koning Danici, “Aku harus pulang, aku sudah berjanji akan membuatkan sarapan untuk anak–anak. Kamu tidurlah lagi.”
Selesai bicara, dia pun hendak pergi.
Namun, tangannya malah ditarik olch Daniel, “Aku antar!”
“Tidak perlu, kamu tidurlah lagi, aku bisa pulang naik taksi.”
“Sepuluh menit!”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar