Bab 444
“Kenapa kamu tiba–tiba pindah ke sini?” Tracy yang penasaran bertanya.
“Karena kamu...” jawaban Daniel berhenti sampai di sana, lalu mengganti jawabannya, “Kirena kamu sangat menyebalkan, pagi–pagi membangunkanku, incmbuatku tidak cukup tidur, jadi aku pindah kesini agar bisa cukup tidur.”
Tracy yang menatap gelagat acuh tak acuh Daniel, tidak dapat menahan diri untuk tertawa. “Jadi. kamu ingin lebih dekat denganku, agar setiap hari bisa melihatku?”
“Hanya hantu yang rindu denganmu.” wajah Daniel penuh dengan penghinaan.
“Benarkah? Baiklah, aku pergi...Tracy berpura–pura berjalan pergi.
“Kamu berani.” Daniel langsung menarik tangannya, menariknya ke dalam pelukannya.
Tracy jatuh ke pangkuan Daniel, wajah kedua orang ini sangat dekat, Tracy bahkan bisa melihat bayangan dirinya sendiri di dalam pupil mata Daniel, begitu jelas...
Daniel menyentuh wajahnya menggunakan satu tangannya, ibu jarinya mengusap lembut ujung bibir Tracy yang halus, “Kenapa wajahmu bengkak?”
Tracy baru teringat akan kejadian Linda yang menamparnya siang ini, dalam sekejap, hatinya dipenuhi dengan amaralı, ia berkata dengan marah: “Semua ini berkat kamu.”
“Hah?” Daniel mengerutkan kening, “Linda yang menamparmu?”
“Aku balas menamparnya sekali.” Tracy berpura–pura bersikap dingin dan angkuh.
“Akhirnya ada kemajuan” Ujung bibir Daniel membentuk senyuman.
= “Kamu sedang memujiku?” Tracy sangat heran.
“Menurutmu?” Daniel mencubit dagu Tracy, dengan tegas memberikannya perintah, “Wanitaku tidak boleh terlalu pengecut, siapapun yang memukulmu, harus kamu balas!”
Tracy mengira ia salah dengar, ia tercengang sejenak, lalu merespon perkataan Daniel, “Tapi dia tunanganmu.”
“Tuan Besar yang menentukannya sendiri, bukan mauku.” Daniel berkata dengan santai.
“Kamu tidak ingin menikahi Linda?” Tracy bertanya menyelidiki, “Lalu, kenapa kamu menyetujuinya?”
“Aku tidak menyetujuinya...” Daniel berkata sepatah kata, lalu balik bertanya, “Apa kamu mengharapkanku secepatnya menikah, agar bisa menyingkirkanku?”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar