Bab 549
“Apa suka?”
Danici momcluk Tracy dari bclakang, mengulurkan dan memasukkan kedua tangan ke dalam bajunya, menciumnya dengan hangat, seperti api yang menggoda lchcmnya yang indah.
Terasa sensasi kebas, bagaikan sengatan listrik. Seluruh tubuh Tracy lemas, seperti air yang melcich dalam pelukan Daniel.
“Aku menginginkanmu!”
Danicl menggendongnya kc ranjang, menckan tangannya, menciumnya dengan ganas dan liar.
Tracy berkolaborasi dengannya dengan hangat dan antusias, perpaduan cinta dan hasrat, bagaikan perpaduan air dan api, membuat keduanya tak bisa dipisahkan.....
Tercium aroma cinta dalam kamar.
Keduanya saling berpelukan dengan hangat, tidak ingin melepaskan.
Di malam hari, tiba–tiba turun hujan deras di luar, petir menggelegar, dahan–dahan pohon memukul jendela, bayangan bergoyang–goyang di samping jendela.
Daniel memeluk Tracy dengan erat, seolah–olah ingin menyatu dengan tubuhnya sendiri. Tracy meringkuk dalam pelukannya, seperti seekor anak kucing yang tidak berdaya.
Suara petir masih terdengar. Tracy bergidik. Daniel mengelus pipinya dengan telapak tangannya yang hangat, menutupi telinganya, mencium kelopak matanya: “Jangan takut!”
Tracy mengulurkan kedua lengannya, merangkul pinggangnya, membenarkan wajah di dadanya.
Saat mendengar suara detak jantungnya yang kuat, dia merasa sangat aman.
Tak lama kemudian, dia pun tertidur dalam pelukannya,
Daniel mencium pipinya, menyelimutinya dengan baik, lalu tertidur sambil memeluknya.
Meski suara petir menggelegar di luar, ictapi keduanya yang saling berpelukan malah tidur dengan lelap, seolah–olah asalkan mereka bersama, tidak ada badai yang bisa menghalangi mereka.
Hanya saja, di tengah malam, Tracy terbangun dari mimpi buruk, kepalanya penuh dengan keringat, tubuhnya terus gemetar, ia membuka mata dengan ketakutan...”
Beberapa saat kemudian, barulah dia kembali ke akal sehatnya, menoleh dan mclihat Daniel. Mungkin terlalu lelah, Daniel tidur dengan sangat nyenyak.
Tracy memiringkan kepala, menatapnya dengan tenang, mengingat kembali proses pertemuan pada malam itu, masa lalu berputar dengan jelas dalam pikirannya...
Dia mengulurkan tangan, mengelus dahinya dengan perlahan, mendekatkan diri, mencium bibirnya.
Daniel bergerak, menarik dan memeluknya dengan lebih erat, seolah–olah takut dia kabur.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar