Bab 567
“Nasi sudah menjadi bubur!” Danicl mengangkat bahunya, “Tuan Besar setuju atau tidak sctuju. ia tetap lurus sctuju, tidak ada jalan untuk kembali lagi!”
“Anda bertindak dulu baru melapor, benar–benar...”
S:ınjaya terkejut hingga pucat, ia tidak tahu harus berkata apa.
“Paman Sanjaya, kamu tidak apa–apa, kan?” Ryan menopangnya, namun orang tua itu mendorongnya, “Lepaskan, dasar bocah tongik, kamu bukannya menasihati Tuan.”
“Aku tidak berani.” Ryan berbisik.
“Paman, sekarang sudah seperti ini, mohon Anda bantu membujuk Tuan Besar agar mau menerima Nona Tracy.” Thomas berkata dengan hati–hati, “Sebenarnya Nona Tracy cukup baik...”
“Bocah tengik.” Sanjaya memukul punggung Thomas, “Jangan ikut sembarangan bicara!”
“Yang dia katakan benar.” Daniel mengerutkan kening, “Apanya yang sembarangan bicara?”
“....” Sudut bibit Sanjaya berkedut, ia tersenyum kaku, “Baik, Tuan!”
“Jadi, paman setuju untuk membantuku membujuk kakek?” Daniel langsung memanfaatkan situasi, “Terima kasih, Paman Sanjaya!”
“...” Sanjaya tercengang, ia tidak sengaja masuk ke dalam perangkap ‘Tuan Daniel? Bukankah galian perangkap ini terlalu jelas.
“Terima kasih. Paman Sanjaya!” Thomas dan Ryan ikut berterima kasih.
Sanjaya tertekan, raut wajahnya tidak senang, ia tidak dapat berkata satu patah kata pun.
Pada saat bersamaan, para perawat membawa anak–anak keluar dan berkata pada Daniel, “Tuan Daniel, Tuan Besar memanggilmu masuk.”
“Ya.” Daniel menganggukan kepala, ia berlutut dan berkata kepada anak–anak, “Kalian pergi makan camilan dulu di ruang istirahat, tunggu papi.”
“Baik, papi.”
Anak–anak dengan patuh menganggukkan kepala, mereka mengikuti para perawat pergi ke ruang istirahat.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar