Bab 632
“Betul, kalian bertiga adalah harta karun yang tidak ternilai harganya.” Daniel mengusap–usap kopala Carlos, “Simpanlah uang itu, jika kamu ingin membangun merck sendiri di masa depan, kainu bisa menggunakannya sebagai modal awall”
“Oke.” Carlos mengangguk–anggukkan kepala.
“Masili begitu muda, sudah mau membangun merek sendiri?” Ryan kembali terkagum–kagum.
“Sudahlah, sana pergi main.” Daniel membawa anak–anak pergi bermain sepak bola.
Tuan Besar mcnatap cucu dan cicitnya bermain bersama dari samping, suasana hatinya begitu baik. Ia akhirnya dapat merasakan kebahagiaan dalam hidupnya!
Tracy yang baru saja masuk ke kamar mandi lantai pertama, terjatuh di lantai, darah segar terus menerus mengalir dari hidungnya, ia tidak bisa menghentikan pendarahannya...
Ada rasa sakit yang menusuk di bagian belakang kepalanya lagi dan lagi, seolah–olah ada sebuah paku yang sedang memaku kepalanya dengan keras, mencoba membelah tulang tengkoraknya...
Ia menggunakan kedua tangannya untuk memegangi kepalanya, begitu sakit hingga ia berguling guling di atas lantai, namun ia menggigit bibir bawahnya, bertahan sckual tenaga untuk tidak mengeluarkan suara.
“Tuan Daniel membutuhkan teh disana, kalian antarkan kesana, antarkan juga buah dan kuc kuc.”
“Baik, Bibi Juni, kami akan segera mengantarkannya.”
Bibi Juni menyingkirkan pelayan–pelayan di lantai satu, menunggu mereka pergi, lalu mengeluk pintu kamar mandi dengan panik, Nona, di luar sudah tidak ada orang lagi, apa aku boleh masuk?”
Tidak ada suara dari dalam, Bibi Juni mencoba mendorong pintunya, pintu terbuka, saat Bibi Juni melihat pemandangan yang terjadi di depan matanya, ia pun tercengang.
“Nona!” Bibi Juni langsung maju menopang Tracy, ia bertanya dengan panik, “Nona kenapa? Hah? Bukankah sudah pulih? Kenapa sckarang kumat lagi? Kenapa bisa begini?”
“Tutup...tutup pintu!” Tracy menyerang kesakitan.
Bibi Juni secepatnya menutup pintu, ia membasahi handuk dengan menggunakan air dingin, lalu menyeka wajah Tracy.
Melihat Tracy yang sedang kesakitan luar biasa, tangan Bibi Juni tidak berhenti gemetar, ia menangis dan berkata, “Nona, kita ke rumah sakit sekarang, aku akan membawamu ke rumah sakit.*
Bibi Juni berkata sambil hendak menggendong Tracy keluar...
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar