Bab 64.2
“Teringat ketika Nona lahir, hingga sckarang, sudal 23 tahun...”
Senyuman Bibi Juni mengandung air mata, mendesah dengan napas tersedak—
!
“Waktu sungguli sangat cepat berlalu, hanya sekejap mata, nona sudah tumbuh besar. Sekarany sudah mau menikah, dan sudah punya tiga anak yang lucu.”
“Beberapa tahun belakangan ini, rasanya seperti mimpi. Ada suka dan duka, tapi akhirnya semua sudah berakhir bahagia.”
“Nona, aku dulu selalu khawatir, aku tidak bisa menjagamu dengan baik, takut hidupmu tidak baik. Aku takut tidak bisa menghadapi luan di akhirat nanti, namun sekarang, aku akhirnya bisa memberi penjclasan pada Tuan James di sana.”
“Nona, Tuan Daniel adalah pria yang baik, dia begitu baik padamu, begitu tulus pada anak–anak, kalian pasti bisa bahagia...”
“Iya.”
Tracy mengangguk–anggukkan kepala, matanya berkaca–kaca, tapi ada senyum bahagia di bibirnya.
Dia yakin, dia akan bahagia...
“Sepertinya ada suara apa?” Amanda tiba–tiba melihat ke belakang.
“Apa?” Windy juga melihat ke belakang dan menemukan beberapa bayangan melintas melewati pintu masuk, dia sangat cemas dan buru–buru berkata pada Thomas, “Kak Thomas, apa kamu melihat sesuatu?”
“Sstlt” Thomas memberi isyarat, agar tidak mengagetkan Tracy.
Tentu saja dia melihatnya, dia sudah memberi tahu Ryan dan pengawal lainnya lewat jam tangannya. Pengawal keluarga Wallance sudah terlatih, semua orang sudah bersiap, agar tidak terjadi masalah apapun di area pernikahan.
Windy menganggukkan kepalanya, tidak berani bersuara.
Hanya saja, hatinya merasa sedikit takut dan tangannya yang mengangkat gaun Tracy sedikit gemetar.
“Jangan takut, ada kami disini.” Kata Thomas dengan suara rendah.
“Ya.” Windy juga berpikir demikian, pengawal keluarga Wallance semuanya sangat profesional, ditambah lagi, dengan semua kelengkapan pencegahan yang dilakukan hari ini, seharusnya tidak akan ada masalah.
Amanda adalah seorang wanita dengan pemikiran yang sederhana, setelah Thomas berkata demikian, dia pun tidak berpikir sembarangan lagi.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar