Bab 674
Katika mcliliat ini, Tuan besar benar–benar merasa bersalah. Ia ingin mengatakan sesuatu, tapi ia malah bertemu dengan tatapan kebencian Daniel.
‘Tuan besar langsung menegakkan punggungnya dan berbicara dengan berlagak scrius, “Sudah pulang, jangan berkeliaran di luar lagi. Kamu tidak sendirian, kamu adalah penerus keluarka Wallance, ayah dari tiga anak. Kamu harus bertanggung jawab pada mereka!”
Daniel tidak bicara sepatah kata pun, ia membawa anak–anak masuk ke dalam rumah.
Kebenciannya pada Tuan besar ditahan di dalam hati, ia tidak mengutarakan keluar. Itu semua demi anak–anaknya.
Bagaimanapun, dunia anak–anak sangat sederhana. Mereka baru saja kehilangan ibu dan nenek mereka. Jika inereka harus kehilangan kakek buyul lagi, akan semakin membuat mereka sedih....
“Sikap apa itu?” Tuan besar bergumam kesal.
“Tuan Daniel bisa setenang ini, sudah melebihi perkiraanku.” Sanjaya menenangkan dengan tulus, “Berikanlah ia sedikit waktu.”
“Aku mclakukan ini, bukankah demi keluarga dan demi anak–anak... Apa tindakanku salah?”
Ucapan Tuan besar ini sedang menanyakan Sanjaya, juga menanyakan dirinya sendiri.
Dirinya juga sedang menginteropeksi diri, jangan–jangan dirinya memang salah?
“Fyuh... kebetulan menjadi salah dan takdir mempermainkan manusia.” Sanjaya mendesah, “Kesalahan bukan di tangan Anda, tetapi kematian Tracy. Kita memang punya tanggung jawab, sudah cukup bagus Tuan Daniel tidak mengungkitnya di hadapan anak–anak.”
Ketika mendengar ucapan ini, Tuan besar terdiam...
Sebenarnya ia sudah mempersiapkan banyak hal. Ia berpikir kcuka Daniel pulang nanti, ia akan bertengkar besar dengannya, tapi Daniel malah tidak mclakukannya...
la semakin tidak tenang.
“Jangan cemas, Tuan Danicl kuat, kok.” Sanjaya tahu apa yang sedang dipikirkan Tuan besar. Berbisik menenangkannya, “Ada tiga anak di sampingnya, ia pasti akan bangkit kembali.”
“Iya.”
Tuan besar menganggukkan kepala. Segalanya sepadan ketika memikirkan ketiga anak–anak ini.
“Waktu akan memulihkannya...” Sanjaya mendorong Tuan besar pergi.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar