Bab 702
“Hei, memangnya boleh menggunakan cara seperti itu?” Ryan membclalakkan mata tercengang. Ia keberatan, “Ini jelas–jelas curang!”
“Benar, keterlaluan sekali.” Hartono berteriak marah.
“Sebelumnya ‘kan tidak bilang bahwa target tidak boleh bergerak.” Naomi mengangkat tangan dan bicara dengan percaya diri, “Jika kalian keberatan, kalian bisa menjadi target sendiri dan juga boleh bekerja sama. Selama dapat mengenai target, cara apa pun boleh!”
“Kamu....” Ryan kcsal sekali hingga urat birunya menonjol. Ia menoleh memandang Daniel.
Daniel memandang Tracy dengan tenang.
“Mereka benar!” Tracy menggerakkan bahu, wajahnya tenang
“Kalian ini masuk akal atau tidak, sih?” Ryan mengcpalkan tangan hingga terdengar suara tulangnya.
Pengusaha di sekeliling mengusap hidung dan batuk–batuk. Mercka tidak berani bicara.
Grup Moore memang tidak masuk akal. Namun, ini adalah pemainan bukan perlombaan. Jadi, segalanya dapat menjadi masuk akal.
Adil atau tidak tergantung oleh sikap Daniel.
Jadi, semua orang melihatnya menunggu responnya.
“Iya, Nona Tracy bilang benar berarti benar.” Daniel mengangguk–angukkan kepala dengan serius dan berbicara kepada Ryan, “Lanjutkan!”
“Tuan Daniel..
Ryan tercengang. Ia benar–benar tak menyangka, Tuan Daniel yang terhormat dan tak terkalahkan, begitu tidak berintegritas demi memenangkan wanita cantik.
Sudah ditindas seperti ini, masih memintanya melanjutkan?
Apa otaknya iclah dibius oleh kecantikan wanita?
“Lanjutkan!” gumam Danici.
Ryan benar–benar kecewa, tetapi ia terpaksa menelan kekesalan ini dan berusaha menghadapi keengganan ini.
Sekarang, mawar itu banya tersisa setengah kelopak bunga. Jika Ryan tidak berhasil mengenainya, maka selanjutnya Grup Moore pasti menang.
Walaupun menargeti setengah kelopak bunga itu tidak susah, tctapi para wanita busuk itu sudah melanggar aturan. Siapa yang tahu wanita sialan yang menjadi target itu akan bergerak atau tidak?
Jika ia bergerak sedikit, maka Ryan pasti gagal...
Sekarang, wanita itu sudah menaikkan alis dengan lutut agak ditekuk. Ia sudah tidak berdiri dengan benar.
Ryan benar–benar marah, tetapi pada akhirnya ia memegang anak panah dan mengamati sudut dengan cermat.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar