Bab 810
Setelah membalas pesan, Tracy turun dari mobil dan berjalan langsung ke vilanya.
“Tracy, selamat malaan!” Duke menatapnya dengan perasaan sedikit tidak rela.
Tracy melambaikan tangannya tanpa berbalik dan berbisik kepada Naomi, “Pergi awasi Daniel, apa Danici pergi meninggalkan Taman Lukehills.”
“Baik.” Naomi segera pergi.
Pada saat yang sama, Daniel sudah berganti pakaian dan pergi bersama Ryan, Hartono dan dua pengawal
Hanya saja, demi bersembunyi dari mata–mata, mereka mengendarai mobil pengawalnya.
“Tuan Daniel, apa Tuan ingin pergi ke Jalan Bahagia untuk mengambil mobil Pagani?” Hartono sudah mengerti kebiasaannya,
“Tidak.” Daniel menatap jam tangannya, “Butuh banyak biaya untuk mengganti ban mobil Pagani. Gigolo biasa tidak akan mampu.”
“Oh, benar juga.” Hartono tiba–tiba tersadar.
“Sudah kusuruh untuk membereskan wanita, tapi sepertinya kamu tidak beraksi?” Daniel mengingat hal ini.
“Saya, saya tidak punya kesempatan malam ini...” Wajah Hartono tiba–tiba memerah.
Daniel mengerutkan kening.
“Tuan Daniel, hal ini memang agak sulit bagi Hartono” Ryan menasihati dengan hati–hati, “Anak ini telah mengikuti Tuan sejak dia berusia tiga belas tahun dan sekarang dia baru berusia dua puluh satu tahun. Dia belum pernah menyentuh seorang wanita pun, sama sekali tidak mengerti bagaimana cara mengejar seorang wanita.”
“Benar juga.” Daniel mengangguk, “Kalau begitu, kamu saja yang bertindak. Kamu selalu mengikutiku ke bar, pengalamanmu lebih banyak daripada Hartono.”
“Hah?” Mata Ryan terbelalak, tak disangka dia membantu Hartono bicara, tapi malah dia sendiri yang membuat dirinya jatuh ke dalam lubang.
“Ya, sudah diputuskan.” Daniel memerintah dengan tegas, lalu menunjuk Ryan dan berkata, “Wanita yang bernama Naomi kuserahkan padamu. Sedangkan kamu, bereskan Paula.”
“Aku...” Hartono bingung, tapi dia tidak berani berkata–kata lagi.
“Naomi si pemarah, sombong dan tidak masuk akal, setiap kali melihatnya, aku akan menggertakkan gigi karena marah, dan Tuan memintaku untuk mengejarnya?” Ryan ingin menangis rasanya, “Tuan Daniel lebih baik bunuh aku saja.”
“Memukul adalah ciuman dan memaki adalah cinta, dia sengaja menarik perhatianmu,
mengerti?” Daniel mengajaririya.
“...” Ryan tampak tertegun, “Tidak mungkin, ‘kan?”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar