Bab 823
Saat Daniel bersiap naik ke mobil, dia melihat mobil Tuan Besar juga keluar. Sanjaya keluar dengan mendorong kursi roda Tuan Besar, sedangkan Carlos mengikuti di samping.
“Kalian mau pergi ke mana?” Daniel bertanya.
“Mau ke sekolah menjemput Carles dan Carla,” jawab Tuan Besar.
“Sekarang baru pukul 2 lebih, apa tidak terlalu cepat?” Daniel melihat jam tangannya.
“Hari ini pihak sekolah mengadakan kelas terbuka, aku ingin pergi mendengarnya, sekalian mengobrol dengan Kepala Sekolah.” Tuan Besar sangat memerhatikan pendidikan anak–anak, “Waktunya akan pas dengan jam pulang sekolah mereka.”
“Baiklah.” Daniel memapah kakeknya naik ke mobil, lalu berniat menggendong Carlos naik ke mobil. Namun, Carlos malah berkata, “Aku tidak pergi, nanti sore ada kelas sains.”
“Kalau begitu, kamu diam di rumah dengan patuh.” Daniel mengelus kepalanya, lalu berbalik badan dan naik ke mobil.
“Sampai jumpa, Papi, Kakek Buyut!” Carlos melambaikan tangan ke arah mereka.
“Carlos...” Tuan Besar menurunkan jendela mobil, lalu berkata sambil menjulurkan kepalanya, “Jika Carles dan Carla mau bermain di Restoran Kastel Dongeng sepulang sekolah, Kakek Buyut akan menyuruh orang untuk mengantarmu ke sana.”
“Oke.” Carlos menganggukkan kepala, lalu melihat mereka pergi
me I
Saat kedua mobil itu perlahan–lahan pergi, Carlos langsung memerhatikan sekeliling. Para pengawal berkurang setengah, sekarang pengawasan tidak begitu ketat lagi, merupakan waktu yang baik untuk bergerak.
Carlos kembali ke kamarnya, lalu mengirimkan pesan ke jam tangan pintar Carles, “Hubungi aku setelah selesai pelajaran.”
Kemudian, Carlos mulai membuat persiapan...
Sebelumnya, robot merpati percobaan kedua Carlos dihancurkan oleh elang itu, maka dia pun mengembangkan kembali sebuah senjata rahasia, yaitu mikro kamera multifungsi!
Sebuah mikro kamera multifungsi seukuran kacang kedelai dipasang di atas kepala Roxy. Sistem itu langsung terhubung ke ponsel Carlos. Asalkan mengaktifkan fungsinya, dari ponsel bisa terlihat gambar yang direkam oleh kamera ilu.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar