Bab 829
Naomi dan Paula segera melepas earphonenya, menggosok–gosok telinga. Otak mereka berdengung, tidak bisa mendengar suara dalam sekejap.
Tracy menutup telinga, menatap komputer sambil mengerutkan kening. Bocah ini, cukup hebat!
Carlos tersenyum. Memang benar, di sekitar sini dipasang kamera pemantau, juga ada orang yang mengawasinya secara diam–diam ......
Carlos maju beberapa langkah, melambaikan tangan pada kamera pemantau di depan gerbang
vila.
“Dia menemukan kita!” Naomi terkejut sampai membelalakkan mata, “Dasar bocah, sungguh hebat!”
“Baru berapa tahun usia bocah ini, malah punya daya pengamatan yang begitu hebat. “Paula sangat kaget, “Apa yang ingin dia lakukan?”
“Diam.” Teriak Tracy dengan dingin.
Keduanya segera tutup mulut, kembali mengenakan earphone.
“Maaf, sudah mengganggu kalian.” Carlos menghadap ke kamera pemantau, berkata dengan tenang, “Aku bukan pencuri, juga bukan orang jahat. Aku datang mencari kalian, hanya untuk menanyakan sesuatu.”
Selesai bicara, dia mengeluarkan cincin emas hitam dari tas kecilnya, bertanya dengan menghadap ke kamera pemantau, “Cincin ini, aku menemukannya di kaki elang peliharaan kalian. Aku mau tanya, bagaimana kalian mendapatkannya?”
Di depan komputer, Tracy menyipitkan mata, menatap cincin itu dengan cermat...
.
Pada tahun itu, saat ia baru tersadar karena luka itu, tangannya mengenakan cincin tersebut. Tidak tahu kenapa, setiap kali melihat cincin itu, dia merasakan sebuah kebencian yang rumit di hatinya, tapi dia juga merasa, barang itu berhubungan dengan ingatannya yang hilang, tidak boleh dibuang.
Karena itu, dia mengenakan cincin itu di kaki Roxy, burung elang peliharaannya.
Tapi, bagaimana cincin itu bisa berada di tangan anak itu?
“Kenapa bocah itu bisa punya cincin Roxy?” Naomi melihat Carlos dengan bingung.
“Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu lagi?” Paula memperbesar volume suara.
Carlos menghadap ke kamera pemantau, mengatakan serangkaian angka: “Ini nomor teleponku. Aku tahu kalian sedang melihatku, seharusnya juga mendengar suaraku. Harap hubungi aku!”
“Apa sudah mencatat nomornya?” Tanya Tracy.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar