Bab 846
Begitu Daniel sampai di rumah sakit, ponselnya berdering dan dia terkejut...
Nomor ini, hanya Tracy yang dapat menghubunginya.
Kakinya yang sudah bersiap melangkah turun dari mobil, ia tarik kembali, lalu menjawab telepon di dalam mobil: “Halo!”
“Di mana?” Tracy langsung bertanya langsung ke intinya.
“Di rumah, kenapa?” Daniel bertanya balik.
“Aku ingin bertemu denganmu.” Kata Tracy, “Jam sepuluh malam kita bertemu di Bar Kaisar.”
“Oke.” Daniel melihat jam tangannya, “Sampai jumpa nanti malam!”
Setelah menutup telepon, Daniel mengingat kata–kata Tracy berulang kali di dalam hatinya, menebak–nebak apa tujuannya ingin bertemu dengannya malam ini...
Seharusnya dia sudah bertemu dengan Windy, mungkin dia sudah mengetahui apa yang terjadi saat itu, apakah dia ingin memastikan identitas dirinya?
Seharusnya, iya.
“Tuan Daniel, Anda sudah punya janji dengan Nona Victoria malam ini.” Ryan mengingatkan dengan suara pelan, “Pukul enam sore di Restoran Hotel Phoenix.”
“Masih sempat.” Daniel tidak berencana berlama–lama dengan Victoria, ia hanya berutang budi padanya, merasa harus menjelaskan kepadanya secara langsung.
“Baik.” Ryan tidak banyak bicara lagi.
Sekelompok orang turun dari mobil dan berjalan masuk ke rumah sakit, berjalan dengan sangat cepat bagaikan hembusan angin.
Daniel menyipitkan matanya dan menatap ke langit, seolah–olah badai hujan akan datang.
“Sedang musim hujan, cuaca tidak dapat diprediksi, itu merupakan hal yang wajar.” Ryan tahu bahwa Daniel sedang gelisah, kemudian ia menghiburnya, “Tuan belum tidur beberapa hari ini, setelah masalah rumah sakit selesai, istirahat dengan baik.”
“Hm.” Daniel benar–benar dalam suasana hati yang buruk hari ini, jika dihitung, dia sudah tidak tidur selama empat hari. Beberapa hari yang lalu, dia hanya tidur selama dua atau tiga jam, meskipun ia kuat, tubuhnya tetap akan sulit menerimanya.
Namun, ia sekarang harus mengurus masalah Tuan besar terlebih dahulu.
Sepanjang hari ini, Daniel sibuk di rumah sakit. Kondisi Tuan besar sangat tidak stabil. Meskipun sudah melewati masa kritis tadi malam, tapi tetap muncul beberapa keadaan darurat hari ini.
Tim ahli yang diutus oleh pihak rumah sakit, sama sekali tidak berani keluar dari kamar pasien,
mereka selalu berjaga di dalam kamar pasien.
Menjelang malam, kondisi Tuan besar akhirnya stabil, dan para Dokter akhirnya bisa menghela napas lega.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar