Bab 859
Ketiga anak itu segera menyelesaikan makan mereka, lalu naik ke atas untuk berganti pakaian.
Di kamar tidak ada siapapun, Carles menarik Carlos dan berbicara dengan suara kecil, “Kak Carlos, kamu tadi sengaja, kan?” Apa ingin mengajak kami mencari mami?”
“Iya.” Carlos menganggukkan kepalanya.
“Yey.” Carla terlihat sangat bersemangat, “Tadi aku kira, kalian benar–benar ingin pergi bermain. Aku bahkan berpikir, Papi sudah begitu sibuk dan kerepotan, kenapa kakak masih ingin menambah masalah. Tapi ternyata, kakak ingin membawa kita pergi mencari mami.”
“Tapi, hal ini tidaklah mudah.” Carlos mengernyitkan alis kecilnya, lalu berkata dengan nada rendah, “Pengawal Papi jauh lebih cerdik daripada pengawal Kakek buyut, dia juga lebih memahami kita.
“Nanti saat di perjalanan, kita harus bekerja sama mclakukan sandiwara. Lihat, apa kita bisa melarikan diri. Kalau benar–benar tidak bisa, kalian bantu aku, agar aku bisa pergi dulu....”
“Apa kakak lagi–lagi ingin pergi mencari mami sendirian?” Carles mengernyitkan alisnya dengan kesal, “Aku tidak mau, setiap kali selalu begini.”
“Iya, kita juga ingin bertemu mami.” Carla mengerucutkan bibir kecilnya.
“Sekarang saatnya kila untuk bersalu, tidak boleh saling berselisih.” Carlos cemas, Kak Hartono dan yang lainnya sangat waspada, dirinya sendiri saja masih belum tentu bisa kabur, apalagi kalau membawa mereka berdua.
“Aku hanya ingin mencobanya dulu. Kalau tidak bisa kabur, kita tetap pergi main ke Mal Central Park. Mungkin saja mami akan datang melihat kita diam–diam, seperti terakhir kali...”
“Baiklah, ikut rencanamu saja.” Meski tidak rela, demi keberhasilan rencana mereka, Carles hanya bisa mengalah.
“Kalau ada kesempatan, kakak harus membawa kami bertemu dengan mami. Tidak bolch pergi diam–diam menemui mami sendirian, mengerti?” Carla mengernyitkan alis mungilnya dan menatap Carlos dengan ckspresi tegas.
“Aku mengerti.” Carlos terus menganggukkan kepalanya, “Oke, sana kembali ke kamar berganti pakaian, aku juga mau ganti pakaian.”
Dua puluh menit kemudian, Hartono incmbawa delapan pengawal untuk mengawal ketiga anak itu.
Ada sebuah Rolls Royce Limosin dan di belakangnya diikuti sebuah mobil ofl–road.
Hartono menemani ketiga anak itu di dalam Rolls Royce Limosin. Dia sudah sangat siap sedia dan sangat waspada, seperti takut akan terjadi kesalahan.
Mereka tahu, hari ini Ryan baru saja dimarahi, bahkan juga terluka.
113
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar