Bab 867
“Nona Tracy kali ini datang menerobos masuk dengan tidak disangka, sepertinya Presdir Devina juga tidak akan menyangka dia bisa menghabisinya. Untungnya mereka menerobos masuk, jika tidak, hanya mengandalkan beberapa dari kita ini, benar–benar tidak akan bisa menyelamatkan ketiga anak ini. Tapi...”
Hartono melihat Mobil G. Patton yang perlahan berjalan pergi, keningnya semakin berkerut, “Mereka sudah mengambil dua Tuan Muda, takutnya mereka tidak akan kembali...”
“Kak Hartono, apa yang terjadi? Bagaimana dengan Kak Carlos dan Kak Carles?”
Carla segera membuka jendela mobil, menjulurkan kepalanya dan bertanya dengan cemas.
“Carla, cepat masuk.” Hartono mendesaknya, takut ada yang menyadari keberadaannya.
Jendela mobil G. Parton yang berada tidak jauh dari sana terbuka, Tracy melihat didalam mobil ada Carla dan segera memerintahkan : “Kembali!”
“Nona Tracy, Devina turun tangan sendiri membawa dan memimpin sekelompok orang, takutnya kita tidak bisa menang melawannya, pahlawan sejati tidak akan termakan umpan, lebih baik kita mundur dulu.” ,
Naomi membujuk dengan cemas, “Kedua Tuan muda sudah berhasil kita selamatkan, nanti kita... kitam
“Aku bilang kembali!!!” Tracy berteriak dengan marah.
“Baik.” Naomi segera menutup mulut dan tidak berani bicara lagi.
Nao
Paula melihat spion belakang sekilas dan segera memutar balik arah.
Dua mobil G. Patton lainnya mengikuti, Tracy memerintahkan: “Kumpulkan pasukan, segera datang kemaril” datang khan “Baik.” Naomi segera melaksanakannya.
Pada saat ini, mobil hartono (clah dipaksa berhenti oleh konvoi mobil hitam milik Devina, lebih dari 30 mobil hitam mengepung mereka di depan dan belakang.‘
Hartono telah mengikuti Daniel selama bertahun–tahun dan baru kali ini dia menghadapi pertempuran seperti ini, tapi bisa dikatakan, dia sudah terlatih dengan baik. Dengan sikapnya yang tenang, dia memerintah enam pengawal: “Lindungi Carla dengan sekuat tenaga, Kiki, ikut aku!”
“Hah? Aku sendirian?”
Kiki terkejut hingga wajahnya berubah pucat, suaranya pun terdengar gemetaran.
Selama dia berada di sisi Tuan Besar, selalu aman dan dainai, hampir tidak pernah ada masalah besar yang terjadi.
Jadi, sekarang dia benar–benar sangat terkejut.
“Kamu adalah orangnya Tuan Besar, Presdir Devina pasti agak sedikit takut.”
Hartono sangat tenang, ketika turun dari mobil, dia mengirim sinyal untuk meminta bantuan. dia percaya bahwa Ryan dan Thomas akan segera mencrimanya.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar