Bab 936
Setelah diam scbcntar, Thomas pun bertanya, “Kenapa tiba–tiba kamu menanyakan hal ini? Ada apa dengan Tuan Daniel?”
“Tidak ada apa–apa...” Ryan tidak banyak bicara. Setclah mengakhiri panggilan telepon, dia menoleh dan menatap Carla, “Carla, apa kamu menghubungi Carlos? Bukankah kalian punya jam tangan pintar yang bisa menelepon?”
“Memang ada, tapi jam tangan pintar Carlos terus tidak aktif, mungkin tidak ada baterai.” Carla sedikit sedih, “Aku kangen Kak Carlos, Kak Carles, dan Mami...”
“Mami, Mami!” Pada saat ini, Roxy kecil terbang masuk dari jendela.
“Roxy, kamu sudah pulang.” Melihat Roxy, Carla merasa sangat senang, “Apa kak Carles juga sudah pulang?
“Pulang, pulang!” Roxy kecil bertcriak ke arah luar.
“Aku akan pergi melihatnya.” Saat keluar dari kamar, Ryan mendengar suara Carlos. Dari luar anak itu berlari masuk sambil berteriak kencang dengan bersemangat, “Papi, Carla...”
**“Tuan Muda Carles sudah pulang!”
Bibi Riana dan yang lainnya bergegas keluar untuk menyambutnya. Saat melihat Carles, semua orang merasa sangat senang. Suasana rumah yang mencekam, akhirnya menjadi hidup lagi.
“Nenek Riana, di mana papiku dan Carla?” Carles bertanya dengan akrab.
“Ada di lantai atas, Nenek akan mengantarinu naik.” Bibi Riana enggandeng tangan Carles dan naik ke atas, sambil berbicara dengan antusiasme yang tak tertahanku. “Tuan Muda, baguslah kamu sudah pulang. Saat mclibarmu, Nenek sangat gembira.”
“Aku juga gembira.” Carles mendongak dan melihat Bibi Riana, “Ada apa dengan Nenek? Kenapa matamu merah? Siapa yang menindasmu?”
“Nenek tidak apa–apa. Nenek hanya merasa sangat senang melihat kalian.” Bibi Riana buru–buru menyesuaikan perasaannya, “Ayo, kita pergi mencari papimu dulu.”
“Ya.” Carles mengangguk setuju, juga masih menyapa Ryan, “Paman Ryan!”
“Anak baik!” Ryan mengobrol sebentar dengan Carles, lalu turun ke bawah untuk menyapa Sanjaya.
“Tuan Muda bilang, Carla sangat sedih seorang diri di rumah, kesehatannya tidak bisa pulih dengan cepat. Karena itu, Tuan Besar menyuruhku untuk mengantar Carles pulang, agar bisa menemani Carla.” Sanjaya sedang minum teh di lantai bawah.
“Memang Tuan Besar yang berpikir hingga menyeluruh.” Ryan bertanya, “Bagaimana kondisi kesehatan Tuan Besar?”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar