Bab 945
“Aku akan menyuruh Lily membawa orang kemari. Paman tidak perlu khawatir.”
Daniel membuat gerakan tangan, kemudian pergi mengantar Jonson ke depan.
“Kalau begitu, Paman pergi dulu. Victoria tinggal di sini, mohon kamu menjaganya.”
Jonson menatap Tracy dengan perasaan tidak tenang, lalu menarik kembali pandangannya dengan panik.
“Tenang saja, di sini adalah rumah Keluarga Wallance.” Danicl mclirik Tracy sekilas.
“Baik, baguslah kalau begitu.”
Jonson bicara sedikit lagi, lalu pergi dengan perasaan tidak tenang.
“Daniel, kamu benar–benar sombong. Kamu mengira aku tidak bisa berbuat apa–apa di rumahmu?” Tracy bertanya dengan marah, “Jika aku sungguh ingin membunuh sescorang, kamu juga tidak akan bisa inenghalangiku.”
“Aku tahu kamu sangat hebat...” Daniel menasihati dengan menahan enosinya, “Namun, sekarang kondisi Carla seperti ini, bukankah harus menunggu kondisi penyakitnya stabil dulu?”
Tracy berpikir benar juga, pada saat ini, dia tidak bolch bertindak gegabah. “Panggil Lily kemari.” Daniel memberi perintah kepada Andi. “Baik.” Andi segera menelepon. “Tunggulah di atas.” Daniel membuat gerakan tangan mempersilakan.
Tracy ikut naik bersama Daniel, mereka berdua tiba di depan kamar Carla.
Pada saat ini, Victoria sedang memberikan pengobatan akupunktur kepada Carla, sedangkan beberapa perawat membantu di sampingnya.
Paula dan keempat pengawal wanita lainnya mengawasi mereka dengan ketat.
Victoria tidak setenang sebelumnya, sekarang dahinya berkeringat, tangannya juga gemetar saat menusukkan jarum.||
Saat melihat hal ini, Tracy yang berdiri di depan pintu langsung mengerutkan keningnya..
Daniel melangkah masuk dan mengingatkan, “Tenanglah, harus menyembuhkan Carla!”
Victoria menoleh dan melihat Daniel, dalam hati seolah–olah muncul sedikit kepercayaan diri, dia pun lanjut menusukkan jarum...
“Apa ini sungguh cfektif?” Naomi bertanya dengan suara kecil.
Tracy tidak bicara, inelainkan pergi ke ruangan yang tidak ada orang untuk menelcon. Dengan
cepat, panggilan itu terhubung...
“Tracy!”
“Kakak, aku ingin memohon sesuatu pada
“Katakan!”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar