Bab 976
“Carla, Maini gendong turun ke bawah.”
Tracy menggendong Carla dari kursi roda, Carla memeluk lehernya, bersandar dalam pelukannya.
Danici menggandeng Carlos turun ke lantai bawah, Carles menyambut mereka dengan wajalı cerah: “Pagi papi, mami, Kak Carlos, Carla!”
“Pagi Carles!”
Satu keluarga itu berjalan menuju ke meja makan luar ruangan yang terletak di taman bunga, makan di bawah sinar matahari yang hangat, mendengar kicauan burung, menghirup wangi bunga di sekitarnya, sekejap suasana berubah menjadi hangat.
Bibi Riana mengantarkan makanan ringan terakhir, lalu berdiri di samping mereka, ia tersenyum memandangi mereka, seolah sedang menatap anak sendiri, sorot matanya penuh dengan rasa sayang.
“Papi makan, mami makan, aku mulai makan!”
“Anak baik, makanlah!”
Tracy menatap mereka dengan lembut.
Carles menyantap makanannya dengan lahap.
Meskipun Carlos merasa scdikit berat hati, namun ia tetap berusaha untuk membuat dirinya tampak bahagia.
Nafsu makan Carla hari ini sangat bagus, ia mnakan sambil berkata ke Roxy:“Roxy, kamu makan yang benar, jangan menaruh makananmu dimana–mana, mengerti?”
“Makan, makan.”
Roxy menundukkan kepala sibuk memakan kuaci, sepiring kuaci ditumpahkan ke atas meja, ia menaruh kuacinya dimana–mana, namun setelah Carla mengingatkannya, ia kembali memungut kuacinya satu per satu dan menaruhnya kembali di atas piring.
Tracy mengambilkan Carla sebuah bakpao babi, lalu menatapnya makan.
Sebenarnya ia tidak nafsu makan, jadi ia terus–menerus minum teh.
“Nona Tracy, aku memasa sup sarang burung walet untuk Anda, jika Anda tidak memiliki nafsu makan, minumlah dulu sup sarang burung waletnya.”
Bibi Riana membawakan sup sarang burung walet panas untuknya.
“Terima kasih, Bibi Riana.” Tracy berterima kasih.
“Apa yang terjadi dengan tanganmu?” Bibi Nina menyadari bahwa tangan Bibi Riana memerah
karena melepuh.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar