Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 168

Bab 168
Axel dan Alina tampak terkejut.
Mereka tidak menyangka bahwa Reva benar – benar mampu mengusir Rebecca sekeluarga.
Dan yang paling penting adalah mereka tidak dirugikan sedikitpun!
Dan tiba – tiba Hana melengkungkan bibirnya dan berkata: “Apanya yang tidak rugi sama sekali.”
“Bukankah kita telah membayar 500.000 dolar lebih untuk masalah kecelakaan mobil yang terjadi sehari sebelumnya?”
“Ini kalau bukan kerugian lalu apa namanya?”
“Reva, jika kau memiliki strategi seperti itu mengapa tidak dilakukan lebih awal untuk mengusir mereka?”
“Jika mereka semua pergi lebih awal, keluarga kita juga tidak perlu kehilangan begitu banyak uang kan?”
“500.000 dolar lebih itu! Apakah menurutmu uang keluarga kami jatuh dari langit?”
Reva mengernyitkan keningnya dan membatin: ini mah sama saja dengan sengaja mencari – cari kesalahannya.
Lalu Nara berkata dengan marah, “Hana, ucapanmu ini tidak benar!”
“Kalian saja tidak tahu dengan strategi Reva ini. Semua itu harus diimplementasikan setahap demi setahap dan itu pasti akan membutuhkan waktu.”
“Dan juga kita masih harus menunggu mereka terjebak, bagaimana mungkin bisa langsung mengusir orang?”
Hiro mencibir: “Kakak ipar kan sangat hebat, masalah sepele seperti ini apa masih perlu dilakukan setahap demi setahap?”
Lalu Reva menjawab dengan lembut, “Kalau memang ini hanya masalah sepele lalu mengapa kau tidak mau menanganinya?”
“Kau sendiri tidak melakukan apa – apa tetapi sekarang hanya bisa membual disini.
Apakah ini adalah kemampuanmu yang sebenarnya?”
Raut wajah Hiro langsung berubah dan mulutnya ternganga lebar tanpa bisa membantah ucapan Reva.
Kemudian Hana berkata dengan marah, “Reva, kau jangan keterlaluan!”
“Ini kan urusan keluargamu, mengapa malah meminta suamiku yang menanganinya?”
“Kau adalah menantu yang menikah ke dalam keluarga Shu sedangkan suamiku tidak!”
Reva terkekeh dan berkata: “Kalau begitu, kalian bukan keluarga Shu lagi yah?”
“Kalau memang seperti itu maka kalian jangan makan makanan malam ini dan kedepannya tak usah pulang kerumah lagi?”
Hana: “Kau…”
Alina dengan cepat mengibaskan tangannya dan menengahi: “Aihh, sudahlah jangan bertengkar lagi.”
“Perlukan berdebat seperti itu hanya untuk masalah sepele seperti ini?”
people
,
Lalu Hana berkata dengan marah, “Ma, apakah ini hanya masalah sepele?”
iya masalah sepele,
“Ini adalah masalah setengah juta dolar sekarang!”
“Menurutmu apa yang harus kita lakukan dengan setengah juta dolar itu?”
Mendengar itu Alina tampak tertegun dan tak bisa menjawab.
Hana menoleh ke Axel dan berkata: “Pa, 500.000 dolar lebih. Apakah keluarga kita benar – benar harus membayar kompensasi ini?”
“Kau dan mama yang sudah sibuk dan bekerja seumur hidup pun belum tentu dapat menghasilkan uang sebanyak itu. Sekarang… sekarang dalam sekejap mata hilang begitu saja untuk membayar kompensasi?”|
“Atas dasar apa?”
“Bukannya Reva sangat hebat, mengapa dia tidak sekalian menyelesaikan masalah ini juga?”
Axel mengernyit sedikit. Sejujurnya dia juga merasa sakit dengan uang setengah juta dolar itu.
Mata Alina tampak memerah dan berkata: “Aihh, kita telah melakukan dosa apa sih!”
“Mengapa keluarga kita harus membayar kompensasi sebesar itu?”
“Bagaimana kita melewati hari – hari kita nantinya..”.
Lalu Nara menggertakkan giginya dan berkata: “Ma, kau tak perlu khawatir tentang itu.”
“Aku akan mengurus masalah uang ini!”
Alina dengan cemas berkata: “Bagaimana… bagaimana kau akan menanganinya?”
“Kau baru saja menjabat sebagai direktur perusahaan. Dividen perusahaan juga belum dibagikan. Lalu darimana kau mendapatkan uangnya? Apakah kau ingin menggunakan uang perusahaan?”
“Nara, kau tidak boleh berbuat seperti itu.”
“Kau telah mengalami banyak kesulitan atas masalah ini!”
Nara menggertakkan giginya dan tidak berbicara.
Reva menghela nafas dan berkata dengan lembut, “Nara, kau tenang saja yah.”
“Aku akan mencari jalan untuk mendapatkan 500.000 dolar itu, oke?”
Nara tampak cemas dan berkata: “Reva…”
Axel dan Alina menatap Reva. Ada kegembiraan di mata mereka.
Hana langsung tersenyum dan berkata: “Waah, tak kusangka ternyata kau berani menjanjikannya juga!”
“Baiklah, karena kau telah berkata seperti itu maka kau harus menyelesaikan masalah uang 500.000 dolar itu!”
“Bukan kami yang memaksamu yah!”
Lalu Nara menggebrak meja dengan marah dan berkata: “Hana, kau benar – benar keterlaluan!”
“Sudahlah, aku tidak mau makan makanan ini lagi!”
Kemudian Nara langsung membalikkan badannya dan pergi. Lalu Reva dengan cepat mengikutinya.
Melihat itu Hana tampak cemberut dan berkata: “Aihh, emosian sekali dia!”
“Ya sudah kalau tidak mau makan! Kita saja yang makan! Ayo mari makan!”
Axel dan Alina menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan sepatah katapun karena mereka merasa sedikit bersalah. Tetapi karena Reva telah setuju untuk menyelesaikan masalah itu maka mereka juga tidak berencana untuk menghentikannya.
Hana dan Hiro tampak puas dan mereka tersenyum dengan senang. Mereka berdua makan dan minum dengan penuh kegembiraan seakan – akan telah memenangkan undian besar saja.
Tetapi tiba – tiba pintu terbuka dan seorang wanita cantik masuk ke ruangan itu.
Wanita itu berumur sekitar dua puluh atau tiga puluhan. Jika dilihat dari penampilannya dia tidak terlihat seperti orang biasa.
Penampilannya tidak terlalu berbeda jauh dengan Nara.
Dan yang paling penting dia memiliki aura elegan dan kewibawaan sehingga membuat orang lain tidak berani langsung menatapnya.
“Maaf, mengganggu sebentar.”
“Apakah tuan Reva makan disini malam ini?”

Previous Chapter

Next Chapter

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat