Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 200

Setelah Xavier diusir lalu Dylan berkata, “Anya, aku sudah mengusir orang – orangku yang tidak tahu aturan!” “Sekarang giliranmu.” “Kedua orang ini juga tidak memenuhi syarat untuk hadir dalam resepsi Genting. Aku harap kau mau mengusir mereka juga!” Lalu Anya berkata dengan dingin, “Tidak mungkin!” “Mereka memang sengaja diundang oleh aku sendiri. Dan ini adalah kualifikasi mereka.” Orang – orang yang berada disekitar Dylan tampak tidak senang. Lalu Shiro berkata dengan kencang: “Kak Anya, jika kau bersikeras melakukan ini maka jangan salahkan kami jika bersikap kasar!” “Kau dapat bertanggung jawab atas resepsi Genting ini juga berkat kekuatan yang diberikan oleh sepuluh keluarga terpandang kepadamu.” “Tetapi kau malah dengan sengaja mengundang orang yang tidak memenuhi syarat untuk datang ke resepsi ini?” “Hehh, jika sampai para tetua mengetahuinya, menurutmu apakah mereka akan mengambil kembali semua kekuatanmu itu?” Raut wajah Anya tampak dingin. Shiro dengan jelas sengaja mengancamnya. Dan sekarang orang – orang yang berada disekitar Dylan semuanya menatap Anya dengan ekspresi yang buruk. Tampak sangat jelas jika Anya tetap bersikukuh dengan sikapnya maka orang – orang ini pasti akan menghubungi para tetua keluarga. Sebenarnya kebanyakan orang dari sepuluh keluarga terpandang itu tidak setuju jika Anya yang bertanggung jawab atas resepsi Genting ini. Hanya saja di waktu dulu kesepuluh keluarga terpandang ini tidak kompak. Ditambah lagi dengan Anya yang selalu bertindak dengan hati – hati sehingga tidak ada yang bisa melakukan apapun pada Anya. Kali ini jika kesepuluh keluarga terpandang itu bersatu maka kemungkinan besar Anya berada dalam masalah. Dan di saat yang bersamaan tiba – tiba seorang wanita menyeletuk sambil melirik Reva: “Hei, bisakah kalian memikirkan posisi kak Anya juga?” “Apakah kalian tidak melihat kesulitan kak Anya? Tidak malukah kalian berdua masih bertahan disini?” “Jika kalian benar – benar menganggap kak Anya sebagai teman kalian maka seharusnya kalian berdua cukup tahu diri dan pergi dari sini tanpa perlu menambahkan masalah untuk kak Anya!” Raut wajah Anya tampak berubah lalu dengan cepat dia berkata, “Yumi, jangan bersikap kasar terhadap tuan dan nyonya Lee.” Nara merasa canggung dan berbisik, “Reva, bagaimana jika kita pergi saja?” Mendengar ucapannya Yumi mengangguk dengan puas dan berkata: “Ini baru benar!” “Jadi orang itu harus tahu diri!” “Kalian tidak memenuhi syarat untuk hadir dalam resepsi genting jadi untuk apa kalian memaksa tetap bertahan disini?” “Kalian harus sadar kalian ini statusnya apa dan berada di level apa? Maka bergaulah dengan orang – orang dari level kalian saja.” “Jika kalian memaksakan kehendak untuk masuk ke dalam pergaulan yang tidak sesuai dengan level dan status kalian maka kalian hanya akan mendapatkan hinaan saja!” Semua orang yang berada di sekitar mereka tampak mengangguk – angguk setuju. Setelah mendengar ucapannya wajah Nara tampak memerah lalu dia menarik Reva untuk pergi. Tak disangka Reva yang biasanya selalu lembut malah menghentikannya dengan lembut. Reva melirik Dylan dan berkata dengan lembut, “Aku ingin bertanya, harus bagaimana baru dapat dianggap memenuhi syarat untuk datang dan menghadiri resepsi Genting?” Lalu Dylan mencibir: “Syarat – syaratnya cukup rumit.” “Tetapi aku bisa dengan pasti memberitahumu!” “Bahwa kalian berdua sama sekali tidak memenuhi syarat untuk hadir dalam resepsi ini!” “Terutama kau, seorang brondong tak berguna. Bahkan dengan berdiri disini saja sudah termasuk penghinaan besar untuk resepsi ini!” Lalu wajah Reva tampak dingin dan baru saja akan berbicara. Tetapi tiba – tiba terdengar suara dari lantai atas. Tak lama kemudian terdengar suara seorang wanita tua berkata: “Siapa yang telah menghina resepsi ini?” Semua orang yang berada di ruangan itu menoleh dan melihat nyonya Meng berjalan keluar dengan dikelilingi oleh sekelompok orang. Orang – orang dari sepuluh keluarga terpandang itu tampak terkejut saat melihat nyonya Meng disana. Mereka bertanya – tanya mengapa wanita tua yang tak pernah keluar rumah selama beberapa tahun ini tiba – tiba datang ke resepsi ini? Lalu dengan cepat Dylan menyapa nyonya Meng dan sambil tersenyum dia berkata, “Nenek Meng, kapau kau datang kesini?” “Kenapa kau tidak mengabariku? Aku pasti akan langsung datang untuk menjemputmu!” Nyonya Meng tidak mempedulikan Dylan. Dia berjalan mendekat dan berkata dengan kencang, “Sebenarnya aku tidak ingin datang ke resepsi ini.” “Tetapi aku mendapat kabar bahwa putri kesayanganku ada disini.” “Meskipun wanita tua ini sudah cukup berumur tetapi aku tetap harus datang untuk menjenguk putriku. Siapa tahu saja ada orang yang ingin menindasnya!” Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang yang ada disana langsung berseru. Mata Dylan tampak membelalak lebar dan berkata: “Nenek Meng, sejak kapan kau memiliki seorang putri?” “Dimana dia? Mengapa aku tidak pernah bertemu dengannya?” Kemudian nyonya Meng berjalan ke sisi Nara lalu meraih tangannya dan sambil tersenyum dia berkata, “Saudara – saudara semuanya, ijinkan aku memperkenalkan kepada kalian.” “Ini adalah putri angkatku yang juga satu – satunya putri kesayanganku, Nara Shu!”

Previous Chapter

Next Chapter

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat