Kerumunan orang itu langsung tercengang saat nyonya Meng mengucapkan kata – kata itu. Bahkan mata Anya yang indah itu juga melebar saat mendengarkan semua ini. Dia tampak terkejut. Tadinya dia mengira bahwa Reva dan Nara tidak memiliki bekingan siapapun. Tetapi siapa yang bisa menyangka bahwa Nara memiliki mama angkat seperti nyonya Meng! Meskipun keluarga Meng bukanlah keluarga kaya di kota Carson tetapi semasa hidupnya tuan Meng adalah orang orang yang sangat dermawan. Dia telah membantu begitu banyak orang di kota ini sehingga memiliki reputasi yang cukup tinggi dan terkenal. Bahkan Anya pun menerima bantuan dari tuan Meng di masa lalu. Oleh karena itu reputasi nyonya Meng di kota Carson tidak berbeda jauh dengan sepuluh kepala keluarga terpandang di kota Carson. Bahkan seluruh kepala keluarga dari sepuluh keluarga terpandang itu pun sangat menghormati nyonya Meng. Dan sekarang wanita tua ini ternyata adalah mama angkat Nara Shu? Dengan identitasnya yang setinggi ini siapa yang berani mengatakan bahwa Nara tidak memenuhi syarat untuk hadir dan datang ke resepsi Genting ini? Mata Anya langsung berbinar dan menghampirinya sambil berkata, “Nenek Meng, apakah Nara adalah putri angkatmu?” “Kalau begitu nyonya Lee sangat memenuhi syarat untuk hadir dalam resepsi Genting ini!” “Tadinya aku masih khawatir nyonya Lee akan benar – benar di usir!” Raut wajah nyonya Meng langsung terlihat dingin dan berkata: “Apa?” “Apakah masih ada orang yang merasa bahwa putriku tidak memenuhi syarat untuk hadri dalam resepsi Genting ini?” “Hehh, jadi siapa yang begitu sombong itu!” “Ayo, berdiri dan tunjukkan wajahmu kepada wanita tua ini.” “Putri wanita tua ini pun ingin diusirnya. Atau lebih baik kau usir juga wanita tua ini bersama – sama dengannya!” Kerumunan orang itu lalu memandang Dylan. Wajah Dylan tampak memerah. Dia benar – benar tak menyangka ternyata Nara adalah putri angkat nyonya meng. Jika dia mengetahui hubungan mereka lebih awal dia pasti sama sekali tak akan berani mengganggu Nara. “Nenek Meng, aku… aku benar – benar tidak tahu bahwa direktur Shu adalah putri angkatmu.” “Direktur Shu, tadi kau juga tidak mengatakan apa – apa.” “Ini benar – benar tidak disengaja. Aku.. aku benar – benar minta maaf.” “Direktur Shu, aku… aku sudah bersalah, tolong jangan masukkan kata – kataku tadi ke dalam hati!” Dylan tampak tak enak hati dan meminta maaf. Raut wajahnya tampak canggung. Kesombongan dan kearoganannya tadi sudah sirna semua. Sekarang dia hanya seperti seekor cacing yang menyedihkan, yang menundukkan kepalanya untuk memohon belas kasihan. Nara juga tampak tercengang. Dia tidak menyangka bahwa identitasnya sebagai seorang putri angkat benar – benar dapat diandalkan. Hanya dengan identitas seperti itu saja sudah dapat membuat orang terpandang seperti Dylan menundukkan kepalanya dan meminta maaf? Dan sekarang Nara baru menyadari ternyata pada saat itu nyonya Meng menerimanya sebagai putri angkatnya bukan karena dia menyukainya saja. Tetapi nyonya Meng ini benar – benar sedang membalas budi Reva! Reva terkekeh dan berkata: “Tuan Gerald, untuk apa kau bersikap seperti itu?” “Barusan bukannya kau mengatakan bahwa kami telah menghina resepsi ini?” “Dan masih menyuruh kami keluar dan segera lenyap dari sini seakan – akan kami adalah semut – semua yang harus dimusnahkan, begitu kan?” Raut wajah Dylan tiba – tiba berubah. Ucapan Reva ini membuatnya tak bisa mundur lagi. Lalu raut wajah nyonya Meng menjadi dingin kemudian dia berkata, “Ooh, tuan muda dari keluarga Gerald memang sombong dan arogan sekali!” Dylan tampak sangat canggung. Lalu dia menyeka keringatnya sambil menjawab, “Nenek Meng, aku… aku hanya bercanda…” Kemudian dengan lembut Reva berkata, “Tetapi sikapmu tadi tidak seperti sedang bercanda!” “Kau membawa begitu banyak orang – orang dari sepuluh keluarga terpandang itu kesini. Dan hampir saja terjadi perkelahian tadi. Apakah ini masih dinamakan bercanda?” Nyonya Meng lalu berkata dengan marah, “Apa? Kalian masih ingin memukul orang?” “Apakah menurutmu kehadiran putriku dalam resepsi Genting ini telah mengganggu reputasimu?” “Jika kalian merasa putriku tidak memenuhi syarat untuk hadir dalam resepsi Genting ini tidak apa – apa, silahkan katakan saja.” “Wanita tua ini bukan orang yang tidak tahu diri. Aku akan membawa putriku pergi sekarang juga!” Setelah menyelesaikan ucapannya dia langsung meraih tangan Nara dan bersiap – siap untuk pergi. Lalu semua orang – orang dari sepuluh keluarga terpandang itu tampak panik. Nyonya Meng sudah beberapa tahun tidak menghadiri resepsi Genting ini. Dan akhirnya dia bisa hadir di resepsi kali ini. Jika nyonya Meng tidak akan datang lagi karena ulah mereka maka kedepannya mereka pasti akan sangat sengsara hidupnya. Para tetua keluarga tidak akan pernah mengampuni mereka!
Previous Chapter
Next Chapter
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat