Bab 387
Hana meraung dengan rusuh dan bergegas menghampiri Reva.
“Dia meminta seseorang untuk menyelamatkan kita?”
“Memang sudah seharusnya dia mengirim orang itu!”
ON
“Jika bukan karena dia, apakah kami akan mengalami penderitaan seperti ini?”
“Semua ini gara – gara dia. Aku... aku dikurung di kandang anjing selama beberapa hari dan hampir mati disana. Ini semua salahnya!”
Axel dan Alina langsung bergegas untuk memeluknya. Axel mengerutkan keningnya dan berkata, “Hana apa yang terjadi?”
“Kau ceritakan situasinya, papa akan membelamu!”
Alina juga memelototi Reva dengan marah. Dia menggertakkan giginya dan berkata, “Reva, ternyata memang kau yang telah menyakiti putriku!”
“Hana, sebenarnya apa yang telah dia lakukan? Kau bisa mengatakan semuanya.”
“Walaupun mama harus kehilangan nyawa tua ini hari ini, tetapi aku juga pasti akan mendapatkan kembali keadilan untukmu!”
Nara menatap Reva dengan heran. Dia benar–benar tidak mengerti apa yang bisa Reva lakukan?
Hana terisak dan menangis, seolah–olah dia sangat sedih. “Dialah yang menyebabkan kami ditangkap oleh keluarga Regatta...”
Nara merasa kesal dan langsung berkata dengan marah, “Hana, kau harus bertanggung jawab atas ucapanmu itu!”
“Kau pikir kami tidak tahu?”
“Kau sendiri yang melemparkan dirimu ke dalam masalah ini. Kau sendiri yang pergi mencari Dion kemudian ditangkap olehnya.”
“Dion telah memberitahu kami mengenai hal ini!”
“Kau jangan coba–coba untuk menjebak Reva!”
Secara refleks Hana tertegun, ekspresi wajahnya tampak canggung.
Sebenarnya dia ingin melimpahkan semua masalah ini kepad Reva tetapi dia tak menyangka bahwa seluruh anggota keluarganya sudah mengetahuinya.
Setelah hening beberapa saat lalu Hana menggertakkan giginya dan berkata, “Aku belum selesai bicara!”
“Memang benar, kami sendiri yang pergi mencari Dion.”
*Tetapi kami hanya ingin menjelaskan masalah itu kepadanya. Kami tidak ingin keluarga Regatta berinusuhan dengan kami hanya karena hal ini.”
“Tetapi karena dia telah menyinggungnya sehingga Dion melampiaskan amarahnya kepada kami dan membiarkan kami tinggal di sana.”
“Reva, kau tahu tidak seharusnya kau yang alami semua penderitaan ini.”
“Kami telah menanggung penderitaan demi kau. Coba kau katakan apakah masalah ini bukan gara – gara kau?”
Reva terdiam. Hal seperti ini juga bisa menyalahkanku? Batin Reva.
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat