Bab 1129
“Tentu saja, tidak masalah jika kamu membawa anak–anakmu kembali. Mereka adalah anak–anakmu dan juga sedarah denganku, aku tidak akan memperlakukan mereka dengan buruk.
Tapi kamu membawa anak itu kembali dan meninggalkan satu lagi di rumah Keluarga Wallance. Dengan begini, kamu tidak bisa sepenuhnya memutuskan hubungan dengan Daniel.
Kelak, ketika dia datang ke negara Emron untuk melihat anak itu, kamu tidak dapat menolak permohonan anak itu, dan akan terus berkelanjutan seperti itu.”
“Tidak akan, aku dan dia tidak akan mungkin bersama lagi..” Tracy buru–buru menyatakan, “Kami sudah membuat kesepakatan, dua bulan lagi, dia akan datang untuk menjemput Carla, dan setelah itu, aku tidak akan bertemu dengannya lagi.
Kedepannya, hanya Carlos yang akan tinggal bersamaku. Jika Carlos ingin bertemu Daniel, aku bisa menyuruh seorang bawahanku untuk mengantarnya ke sana.”
“Kamu benar–benar bisa melakukannya?” Lorenzo mencibir dan mengejeknya, “Jika kamu memiliki tekad ini, ketika dia menodongkan pistol ke kepalamu, seharusnhya kamu menembaknya!!!”
Mendengar kalimat ini, Tracy tercengang, dia tahu bahwa semua yang dia lakukan tidak dapat lepas dari mata kakaknya, tetapi dia tidak menyangka bahwa kejadian sedetail ini, dia tahu dengan jelas...
“Presdir Devina, wanita beracun itu sangat biadap, dan untuk mendukungnya, Tuan besar dari Keluarga Wallance selalu menargetkanmu di mana–mana, menggertakmu, dan bahkan membuat orang merantai tangan dan kakimu dengan rantai besi.
Jika kamu memang punya keberanian, kamu seharusnya sudah membunuh orang itu di tempat. Tapi bagaimana denganmu? Apa yang kamu lakukan? Kamu tidak melakukan apa–apa!!!”
Semakin Lorenzo berbicara, ia semakin marah, hingga menggertakkan giginya.
“Dan Daniel, bajingan itu, benar–benar menodongkan pistol ke arahmu untuk menyelamatkan orang tua itu!!!!
Di masa lalu, kamu tidak dapat melindungi diri sendiri dan orang yang kamu cintai, kamu hanya bisa diganggu oleh orang lain. Tapi sekarang kamu adalah bagian dari keluarga Moore. Kamu adalah adikku, Lorenzo Moore, kenapa kamu masih mau diganggu seperti itu?
Kamu adalah manusia, kamu juga memiliki perasaan, apa kamu tidak merasakan
sakit?
Malah membawa anak itu ke rumah sakit untuk bertemu dengan lelaki tua itu, masih berbagi meja untuk makan dengan Daniel si bajingan itu, dan itu membuatnya enggan untuk berpisah.
Jika aku tidak memaksamu untuk kembali, maka kamu tidak berencana untuk kembali, ‘kan?
Apa kamu tersentuh karena dia memasak makanan untukmu? Apa kamu tersentuh karena dia memperlakukan anak–anak dengan baik?
Apa kamu lupa bahwa dia sudah mengirimmu ke Thailand dengan kejam? Apa kamu lupa saat dia menodongkan pistol ke kepalamu?”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar