Bab 1186
Tracy sudah selesai merebus sup pir, juga membuat semangkuk mie kuah, dia membawanya ke kamar Duke: “Kamu belum makan, aku merebus mie untukmu, cepat cicipi.”
“Tracy kamu baik sekali.” Duke sangat tersentuh,
“Tidak tahu kamu suka atau tidak.” Tracy memberinya sumpit, kemudian menuangkan segelas sup pir untuknya, “Aku membuat banyak, disimpan di dalam termos, kalau malam kamu ingin minum, tuang saja ke gelas.”
“Kamu sangat pengertian.” Duke melahap mie tersebut sampai habis, dia berkata dengan senang, “Ini adalah makanan terenak yang pernah aku makan.”
“Ini hanyalah semangkuk mie kuah biasa.” Tracy berbicara sambil tertawa, “Kamu sedang flu, makan sesuatu yang panas akan membuat perut terasa jauh lebih baik.”
“Benar, sekarang aku merasa jauh lebih baik, sepertinya flunya telah benar–benar sembuh.... Hatchi!”
Belum selesai Duke berbicara, dia kembali bersin.
“Bagaimana mungkin bisa sembuh secepat itu?” Tracy tidak mampu menahan tawanya, “Dixon sedang merebus obat, setelah minum, istirahatlah lebih awal, mungkin besok sudah lebih membaik.”
Setelah berbicara, Tracy bangkit bersiap meninggalkannya....
“Tracy.” Duke bergegas menahannya, “Kamu sudah mau pergi? Bisakah tetap di sini menemaniku?”
“Kamu harus istirahat.” Tracy menatapnya dengan lembut, “Kalau aku di sini, akan mengganggumu.”
“Tidak akan...” Duke menarik tangannya tidak ingin melepaskannya, “Aku ingin melihatmu.”
“Besok juga bisa melihatku.” Tracy langsung menarik tangannya, “Cepatlah istirahat.”
Kemudian, dia langsung meninggalkan kamar....
Duke memandangi punggunggnya, hatinya sangat kecewa, dia kira Tracy baik padanya, karena sudah memiliki sedikit perasaan padanya, tapi sekarang setelah dipikir–pikir, dia sebenarnya hanya sekedar merawat teman biasa.
Mungkin, juga ada sedikit rasa bersalah.
Tapi, bukan cinta....
Duke menghela napas dengan berat, lalu tersenyum kembali, berkata kepada dirinya sendiri, “Tidak apa–apa, asalkan ada kegigihan, bahkan jika hati Tracy adalah batu, pasti bisa ia taklukkan juga.....
Tracy keluar dari kamar, melihat sebuah bayangan yang bergegas kabur.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar