Bab 1618
“Benar juga.” Frisca mendesah lagi dan menghiburnya “Orang akan selalu sadar dan kembali pada waktunya.”
Billy tak bicara, lanjut minum alkoholnya.
Sekarang ia hanya dapat menggunakan cara ini untuk menyembunyikan perasaannya, agar ia tak menyinggung dua wanita karena kata-katanya yang salah.
“Jangan minum terlalu banyak.” Frisca mengingatkannya dengan lembut, “Kesehatanmu masih belum pulih sepenuhnya.”
“Tubuhku sangat sehat…” Billy tersenyum pahit, “Nona Frisca, mari, temani aku minum.”
“Ini….”
Awalnya Frisca agak ragu-ragu, tetapi melihat suasana hatinya yang tampak lesu. la tak tega padanya, pada akhirnya mengangkat gelas alkohol itu.
Kedua orang itu minum sambil mengobrol, tak terasa sudah minum habis dua botol anggur.
Biasanya Billy sangat kuat minum, minum sedikit anggur bukan apa-apa baginya. Tetapi entah kenapa, sekarang ia merasa tubuhnya sangat panas…
Ketika melihat Frisca di hadapannya, rasanya muncul suatu hasrat pria.
Sedangkan Frisca, sebenarnya tidak minum terlalu banyak. Tiga empat gelas anggur sama sekali tak mempengaruhinya.
Namun, sekarang ia juga mulai sulit bernapas, pandangannya agak buram. Ia memandang “Daniel” dengan penuh kasih sayang dan bergumam pelan, “Presdir Daniel, Presdir Daniel…”
“Sstt jangan memanggilku Presdir Daniel.”
Billy duduk semakin dekat dengannya hingga menyentuh Frisca. la merangkul Frisca dalam pelukannya, bibir tipisnya menyentuh kening Frisca yang panas, seperti air hujan menetes wajahnya…
Frisca menatap “Daniel” di hadapannya adalah pria yang ia cintai selama ini. Hatinya bergejolak seolah di sihir. Ia mengulurkan tangan mengaitkan lehernya dan menciumnya dengan sukarela.
Billy tak lagi menahan diri, ia menekan Frisca di sofa dengan lancang…
Di dalam kamar mandi, Tracy yang mendengar suara aneh ini mau tak mau wajahnya memerah.
la tahu Billy adalah pria tak tahu malu, tetapi tak disangka Frisca pun begitu cepat tenggelam dalam
ucapannya..
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar