Bab 1775
Lorenzo segera menariknya, menatapnya dengan tatapan yang dalam, “Ternyata kamu?”
“Bukan.”
Dewi berkata secara spontan, setelah mengatakannya, diam–diam memarahi dirinya terlalu bodoh.
Mata Lorenzo berkedip, segera mengulurkan tangan untuk melepaskan topengnya.
Dewi buru–buru menghentikannya, tetapi gerakannya tidak secepat Lorenzo….
Topengnya sudah terlepas….
Melihat wajahnya dengan jelas, Lorenzo sedikit tercengang, riasan smokey ini, membuat wajahnya tampak kotor, tetapi bisa dikenali, dialah gadis yang menyanderanya malam itu….
“Ternyata kamu?”
Bos Kasino Flames juga mengenali Dewi, jurus dia melawan beberapa pengawal tadi itu, sama persis dengan hari itu.
Dewi menjadi panik, buru–buru mau kabur…
Lorenzo mengulurkan tangan untuk menariknya, tapi tas ranselnya yang tertarik.
Tas ranselnya robek, barang–barang di dalamnya terjatuh ke lantai semua…..
Dewi buru–buru membungkukkan badan untuk memungutnya.
1
Sedangkan Lorenzo lebih cepat darinya, dia memungut kalung emas hitam itu.
Liontin salib meluncur di pergelangan tangannya dengan suhu yang dingin.
“Kembalikan padaku!”
Dewi mengulurkan tangan untuk merebutnya, Lorenzo mengangkat tangan kanannya dengan tinggi, dia pun tidak bisa mengambilnya.
Perbedaan tinggi badan yang paling lucu, membentuk jarak yang sulit untuk dijangkau.
“Apa ini?”
Pada saat ini, Jasper pergi memungut pakaian dan barang–barang di lantai.
Dewi takut identitasnya sebagai tabib akan terungkap, buru-buru memungut pakaian–pakaian itu dan buru- buru kabur….
“Hei, jangan pergi.” Jasper ingin menghentikannya, tetapi dihalang oleh Lorenzo, “Jangan menakutinya.”
“Apa perlu mengutus orang untuk mengikutinya?” Jasper bertanya.
1/2
“Tidak perlu.” Lorenzo menatap kalung itu, tatapannya menjadi lembut, “Dialah orangnya, benar–benar dia…”
Dewi keluar dari Kasino Flames, dengan cepat naik taksi dan pergi.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar