Bab 1774
Dia seharusnya tidak mengenalinya, ‘kan?
Di belakangnya, terdengar suara langkah kaki yang perlahan–lahan mendekat …
Meskipun langkah kakinya sangat ringan, tetapi membawa kekuatan mengejutkan yang tidak bisa dijelaskan.
Dewi menjadi sedikit tegang, apa dia sudah mengenalinya? Apa dia akan mengungkapkannya di sini? Kemudian mulai membalas dendam….
Dewi menatap koridor panjang di depan, tanpa sadar ia mengepalkan tangannya.
Seberapa besar keberhasilannya untuk melarikan diri di sini?
“Barangmu jatuh.”
Terdengar suara Lorenzo di belakangnya, sangat dingin, tanpa kehangatan, tetapi juga tidak ada permusuhan.
Dewi tercengang sejenak, kemudian berbalik badan, menemukan bahwa Lorenzo mengambil sebuah lipstik di
Fangannya….
Ya, itu memang miliknya.
Dia sembarang membelinya di Jalan Muda saat sore hari, dipakai untuk penyamaran.
“Terima kasih!”
Dewi mengambil lipstiknya, dengan cepat meninggalkan tempat itu.
Lorenzo menatap punggungnya, matanya sedikit menyipit….
Ada cahaya rumit yang berkedip–kedip.
“Tuan….”
Jasper berjalan maju ke depan, mengamati ekspresinya dengan hati–hati.
Lorenzo mengangkat tangannya dan memberi perintah.
“Mengerti!”
Dewi berlari masuk ke dalam kasino, melewati kerumuan orang yang berimpitan, berjalan keluar dengan
cepat.
Dia ingin secepat mungkin pergi dari sini, namun begitu berjalan sampai lobi, dia diganggu oleh seorang pemabuk, “Gadis cantik, kemari dan temani aku minum beberapa gelas.”
“Minggir!”
Dewi berteriak dengan marah, bersiap–siap mau menghindarinya.
Namun, pemabuk itu tetap mengganggunya, “Kamu berani bicara seperti ini padaku, bukankah kamu hanya seorang penari, aku punya uang.”
Setelah mengatakan ini, dia pun mengambil segepok uang dan memasukkannya ke dadanya…
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar