Bab 1891
“Tanya Tuan dulu.”
Wati menoleh ke arah Lorenzo, ingin bicara, tapi tidak berani menyela.
“Apa Nona Wiwi bosan?”
Sebaliknya, Juliana tampaknya berinisiatif, dia bangkit berdiri dan mendekat, dan berkata
sambil tersenyum, “Pertunjukan akan dimulai setengah jam lagi, aku temani kamu jalan-jalan di
luar.”
“Ayo.”
Dewi menerima dengan senang hati.
Ketiga wanita keluar dari ruang VIP dan jalan-jalan di kawasan pejalan kaki teater.
Ada belasan
ngawal di belakangnya, mereka dilindungi dengan sangat ketat.
“Kudengar Nona Wiwi berasal dari Negara Nusantara?” Juliana ngobrol santai dengan Dewi, “Ibuku juga berasal dari Negara Nusantara, aku sangat suka tempat itu, setiap tahun aku ke sana
“Oh.” Mata Dewi melihat sekeliling, mencoba melihat apakah ada kesempatan untuk melarikan
diri.
“Nona Wiwi kerja apa?” Juliana bertanya lagi, “Jurusanku adalah manajemen bisnis, melakukan penelitian tentang seni juga. Entah apakah kamu
“Aku tidak punya pendidikan.” Dewi menjawab dengan datar, “Tapi aku juga melakukan penelitian tentang perhiasan, emas, dan real estat….
“Lumayan bagus.” Juliana agak terkejut, “Kalau begitu, kamu mempelajari desain perhiasan dan desain arsitektur?”
“Tidak, aku hanya ingin mengubahnya menjadi uang.” kata Dewi dengan santai.
Wati tertawa “pfftt”, dia sudah tahu Dewi yang tidak pernah pakai akal sehat, semuanya tidak akan pernah bisa menebak apa yang akan dia katakan selanjutnya ….
Lagipula pemikirannya berbeda dengan orang biasa.
Benar saja, Juliana tertegun sejenak, lalu bertanya lagi, “Kalau begitu kamu berbisnis?”
“NONONO.” Dewi menggelengkan kepalanya, “Aku tidak mengerti bisnis apa pun, aku hanya ingin menghasilkan uang!”
Wati tidak tahan lagi, dia ingin tertawa terbahak-balak.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar