Bab 1917
Mendengar suara ini, Lorenzo mengerutkan kening, menoleh ke arah Cole Kingsley yang perlahan berjalan ke arahnya dan cahaya dingin terpancar di matanya, “Bagaimana kamu tahu aku ada di sini?”
“Jika ingin tahu, pasti bisa tahu.” Cole Kingsley memandangnya sambil tersenyum, “Semua orang di grup sedang mencarimu dan harus memilih perwakilan. Aku tidak punya pilihan lain selain bertindak sebagai penjahat seperti ini.”
“Kalian bertiga sudah cukup memimpin rapat.” Lorenzo tidak ingin bicara dengannya, “Tentu saja aku akan bernegosiasi setelah aku selesaikan urusanku.”
“Hm.” Cole Kingsley tidak banyak bicara, hanya mengangguk sambil tersenyum, “Kamu adalah pemimpin, keputusan akhir ada padamu! Aku hanya mewakili pemegang saham untuk meminta surat persetujuan darimu, jadi aku bisa kembali dan membereskannya.”
“Kamu sudah bisa pergi.” Lorenzo tidak sopan.
“OK!” Cole Kingsley merentangkan tangannya, berbalik, dan pergi, berjalan beberapa langkah, lalu bertanya, “Oh ya, apa Nona Wiwi baik-baik saja?”
Lorenzo tidak bicara, hanya menatapnya dengan dingin, tatapannya penuh cahaya dingin
Cole Kingsley cemberut, berbalik, lalu pergi.
Saat punggungnya menghilang dari pandangan, Jasper bertanya dengan suara rendah, “Mungkinkah dia?”
Semua yang terjadi hari ini jelas sudah direncanakan, pihak lain terus mengikuti Dewi dan saat dia turun mobil, langsung menculiknya ….
Ada begitu banyak orang bersenjata dan juga merusak video cctv di pintu masuk bandara terlebih dulu, pasti bukan hal yang bisa dilakukan orang biasa.
“Entahlah.” Lorenzo sedikit mengernyit, “Jika itu dia, sekarang seharusnya dia tidak akan berani terang-terangan datang padaku, tapi jika bukan dia, orang lain tidak akan punya keberanian dan ambisi seperti ini.”
“Jeff masih menyelidiki. Tunggu hingga orang-orang itu sadar, mungkin bisa menemukan petunjuk.” Jasper berkata dengan suara rendah, “Tapi Tuan, apa Anda benar-benar tidak menghadiri rapat? Ada dokter di sini menjaga Nona Dewi, Anda jangan khawatir.”
“Tunggu sampai Heidy datang dan cara pengobatannya dikonfirmasi.” Lorenzo melihat jam tangannya, “Minta dia cepat datang.”
“Baik” Jasper hendak melakukannya, saat seorang petugas buru-buru datang untuk melapor,
“Tuan, Pangeran Willy datang.”
“Minta dia menungguku di ruang bawah.”
Lorenzo memberi isyarat.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar