Bab 1965 Kebenaran dan Keadilan
Dewi membuka matanya yang mengantuk dan menatap Lorenzo.
Lorenzo membuka kancing bajunya sambil menciumnya. Tindakannya yang emosional ini, membuat orang jatuh cinta dan juga takut.
Dewi mendorong bahunya dengan gugup. Saat hendak berbicara, tangan Lorenzo langsung masuk ke bawah roknya….
“Aaa-”
Dewi tertegun dan membelalakkan matanya. Seluruh tubuhnya menjadi tegang, ia mendorongnya dengan panik. Tapi ciumannya yang bergairah, bagaikan badai yang datang menyerang….
Membuatnya lengah!!
Awalnya Dewi ingin menolak, tapi tubuhnya dengan jujur tenggelam di bawahnya. Lemas seperti genangan air. Tidak ada ruang untuk melawan lagi…..
Api ini, membakar dengan intens
Butir-butir keringat mengalir dari dahi Lorenzo. Jatuh setetes demi setetes di tubuh Dewi.
Dewi menutup matanya dengan gugup, menggigit bibir bawahnya, tidak berani menatapnya.
Ketika Lorenzo hendak menguasainya, pada saat ini, terdengar sirene mobil di luar. Seolah-olah dikejutkan oleh sesuatu, semua sirene mobil berbunyi bersamaan. Suaranya memekakkan telinga.
Dewi tiba-tiba tersadar dan buru-buru mendorong Lorenzo.
Lorenzo juga terganggu, mengenakan celananya, dan berjalan ke jendela untuk memeriksa. Raut wajahnya tiba-tiba menjadi muram ….
Dia mengambil bajunya dan berjalan keluar sambil mengenakannya…..
Ketika dia membuka pintu, bawahannya datang untuk melapor, “Tuan, itu Brandon!”
“Di mana orangnya?” Lorenzo bertanya dengan dingin.
“Sudah ditangkap.” Bawahan itu menundukkan kepalanya dan melaporkan.
“Bawa masuk.” Lorenzo melangkah turun ke bawah.
“Baik.
Begitu Dewi mendengarnya, dia buru-buru berpakaian dan mengikutinya.
Brandon dipukuli lagi, meringkuk seperti burung puyuh, terlihat menyedihkan.
Lorenzo emosi begitu melihatnya, lalu menendangnya….
“Hentikan!!!”
Dewi berteriak dengan panik.
Meskipun Lorenzo kesal, tapi dia masih menahan kekuatannya dan menendang Brandon ke
lantai.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar