Bab 207
Mendengar ucapannya ini, Tracy jadi agak ragu. Benar juga, jika Daniel tahu ini akan menjadi masalah besar...
Tetapi, jika Daniel adalah gigolo waktu itu, maka semua ancaman itu tak berlaku.
Tetapi, ia masih belum bisa memastikan apakah mereka orang yang sama.
Ia tidak berani bertaruh…
Dan juga, meskipun Daniel benar gigolo itu, bagaimana jika kematian ayahnya ada hubungannya dengannya?
Ia belum bisa mengatakan hal ini pada Daniel, terlebih lagi membiarkan ia tahu keberadaan anak–anak.
Daniel akan merebut anak–anak itu...
Semua pertimbangan ini melintas dalam benaknya, Tracy benar–benar gelisah...
Ia tidak mungkin menikah dengan pria Thailand ini hanya untuk menutup telinga dan mata orang lain, kan?
“Kamu tidak punya pilihan lain.” Alice mengancamnya, “Aku sudah tidak sabar menunggu. Mario sudah membawa semua dokumennya. Sekarang juga kamu ke biro catatan sipil, daftarkan pernikahan kalian. Aku yang akan mengurus liputan media. Setelah ini, aku tidak akan mempersulitmu lagi.”
“Berikan aku sedikit waktu.” Tracy tidak berani menolak dan juga tidak rela menyetujuinya, “Aku pikir–pikir dulu...”
“Pikir apa lagi? Kamu harus memutuskannya sekarang.” Alice tidak bisa menunggu satu menit pun
“Tetapi...” Tracy baru ingin bicara, tiba–tiba ponselnya berdering. Gigolo‘ meneleponnya. Tiba tiba ia seperti bertemu sang penyelamat. “Bukankah kalian hanya ingin aku menikah, agar Stanley menyerah? Jadi, aku tidak harus menikah dengan pria Thailand ini, kan. Aku menikah dengan orang lain saja.”
“Siapa yang ingin menikah denganmu?” jawab Alice jutek. “Kamu kira kamu adalah dewi peri, semua orang bersedia menikahimu?”
“Aku punya seseorang...” Tracy mengambil ponselnya, “Tapi, aku tidak bisa membiarkan ia tahu masalah anakku.”
“Terserah.” Alice melambaikan tangan tidak sabaran, “Selama kamu menikah dan mengumumkannya di media. Maka, masalah ini selesai, tapi harus mendaftarkan pernikahan hari ini.”
“Alice...” Beatrice ingin menghentikannya, tetapi Alice sudah terlanjur mengatakannya.
“Oke, aku angkat telepon dulu.” Tracy mengangkat telepon berjalan ke pinggir, “Gigoloku, tolong aku....”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar