Bab 226
Mengingat hal ini, tangan Tracy melunak. Alih–alih mendorongnya, ia balas dendam dengan menggigit bahu Daniel sekeras–kerasnya...
la tampak telah menggunakan seluruh kekuatannya.
Tetapi, Daniel tampak tidak kesakitan sama sekali, ia tidak melawan dan tidak mendorongnya. Membiarkannya menggigit dirinya
Setelah bibirnya merasakan rasa darah, Tracy baru berhenti. Menatap Daniel tanpa menunjukkan kelemahan.
“Bagus sekali.”
Daniel menyukai energi liarnya, ia meremas pipinya dan menggosok lembut bibirnya dengan ibu jari. Di bibir itu ada noda darahnya.
Ada hasrat gelap di dalam matanya, tenggorokannya berkedut sedikit, ia berbicara dengan suara serak, “Malam ini, aku akan membereskanmu baik–baik...”
Setelah itu, ia hendak mundur…
Bagaimanapun masih ada masalah penting. Ia bukanlah orang yang serakah dengan cinta dan melupakan urusannya.
Tetapi, Tracy mana mungkin menghilangkan kesempatan ini, ia bergegas merangkul lehernya dan menciumnya dengan panas….
Daniel terdiam, tubuhnya mematung di sana.
Ciuman Tracy seperti api dan seperti badai hujan. Ia canggung, namun ia bersikap antusias dengan berani.
la melakukan segala kemungkinan, mencium bibirnya seperti biasanya Daniel menciumnya. Hanya bisa menggunakan cara ini untuk menahannya...
Agar Daniel tidak menginterogasi Beatrice dan Frank.
Agar rahasia anak–anaknya aman terlindungi...
Tetapi, ia tidak tahu ia sedang bermain api.
Dengan segera, hasrat keinginan yang ditahan–tahan Daniel melonjak karenanya. Ia tidak bisa mengontrol diri lagi. Sekali lagi tubuhnya menekan Tracy, sambil menciumnya dengan lancang, tangannya bergerak naik turun...
Walaupun Tracy sangat ketakutan hingga gemetar, tetapi ia tetap berkoordinasi dengan antusias.
Dengan cepat, mereka berdua terjalin seperti simfoni cinta yang memainkan ikatan cinta dan benci...
Tracy ingin membuka kemeja melihat pinggang belakangnya, namun tangannya ditahan oleh Daniel.
Lalu, Daniel memberinya hukuman yang lebih ganas dan liar.
Tracy sama sekali tidak memiliki tenaga untuk memeriksanya lagi...
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar