Bab 227
Tidak tahu entah sudah tidur berapa lama, akhirnya Tracy terbangun setengah sadar.
Ia menyadari dirinya telah kembali ke vila Daniel. Ia berada di ranjang besar yang biasanya ia tiduri, tubuhnya pegal–pegal.
la membalikkan badan masih ingin melanjutkan tidurnya.
Tetapi, tiba–tiba di benaknya terlintas berbagai masalah, interogasi, kebenaran, rahasia...
Ia tiba–tiba terbangun dan mencari ponselnya di segala tempat...
“Cari apa?”
Suara familier terdengar, kemudian sosok familier muncul dari ruang kegelapan. Ia berjalan mendekat dengan membawa aura penindasan, yang membuat orang tak nyaman.
“Cari, cari ponselku.”
Tracy kalang kabut melihatnya, ia menyesal di dalam hati. Kenapa dirinya bisa tidur begitu saja?
Beberapa jam ini, apakah ia telah selesai interogasi dan mengetahui rahasia anak–anaknya?
“Di sana.” Daniel menunjuk bantalnya.
Tracy buru–buru mengangkat bantal dan menemukan ponselnya. Tetapi, ponselnya mati.
la mencoba mengaktifkannya, tetapi ponselnya tak ada daya...
Ia langsung panik seketika, sebelumnya ia baru ganti ponsel baru. Saat di mobil, ponsel masih punya banyak daya. Sekarang tidak ada daya, apakah karena ditelepon terus–terusan hingga ponselnya mati?”
“Ada beberapa telepon, aku bantu kamu menjawabnya.” Daniel berbicara dengan tenang, “Alice tidak akan berani mengganggumu lagi, tidurlah dengan tenang.”
Setelah berbicara, ia hendak pergi...
“Tunggu.” Tracy memanggilnya, “Kamu, kamu sudah menginterogasi Beatrice?” tanya Tracy dengan gelagapan.
“Menurutmu?” Daniel membalikkan badan melihatnya, pandangannya ruwet, “Ada rahasia apa yang tidak boleh kuketahui?”
“Aku...” Tracy tidak bisa berkata–kata, ia hanya gugup hingga gemetaran.
la sudah menebak, seharusnya ia sudah pergi menginterogasi. Dengan karakternya itu, tidak mungkin dapat dibohongi. Pria ini pasti harus mencari tahu dengan jelas.
Daniel melihat dirinya yang tampak gemetar dan khawatir. Matanya melihat ke bawah sambil berbicara, “Mereka itu tidak layak menghabiskan waktuku.”
“Maksudmu.... kamu tidak pergi?” tanya Tracy dengan ragu–ragu.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar