“Omong kosong!” Tuan Besar membentaknya. “Keluarga Moorc adalah musuh bcbuyutan keluarga kita. Bagaimana mungkin aku inengijinkanmu menikalinya?”
“Benar, jadi tidak perlu membahas lagi masalah pernikahan untuk mempererat aliansi antar keluarga,” ujar Daniel scraya meluruskan naksud perkataannya. “Semun hasil kerja keras dari seluruh generasi keluarga kita, bukan untuk mengorbankan hidupku sebagai tunbal untuk keluarga ini.”
“Anak kurang ajar...”
Amarah Tuan Besar membuat wajahnya membiru. Ia tidak hentinya terbatuk–batu mencengkeram dadanya.
1/
mungkin...
“Lihat, pukulanmu sama sekali tidak terasa. Kakek sudah benar–benar tua...
Ada nada candaan yang tersirat dalam suara Daniel.
“Anak kurang ajar... kamu...”
Amarah Tuan Besar sudah tidak terbendung, napasnya mulai tersengal–sengal.
“Kakek!” Daniel buru–buru menenangkannya, “Kakek baik–baik saja? Obatmu dimana?”
“Seseorang datanglah ke sini!”
Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki tergesa–gesa dari kamar sebelah.
Tracy dengan gelisah mencengkeram dadanya, ia berjalan mengitari kamarnya.
Semoga Tuan Besar baik–baik saja. Kalau tidak, ini akan semakin membawa masalah baginya.
“Kakek! Kalian kenapa? Kalian jangan menakut–nakutiku,” suara panik Linda terdengar dari kamar sebelah. “Apa yang terjadi? Tadi kalian baik–baik saja!”
“Diamlah!” perintah Daniel.
Ruangan sebelah mendadak sunyi. Daniel buru–buru menyuruh, “Semuanya pergilah.”
“Baik!” seluruh orang pun keluar dari ruangan!
“Kakek, biarkan aku membantumu kembali ke ruanganinu,” ucap Linda lembut
“Biar aku saja,” Daniel bergegas membantu kakeknya.
“Pergi kamu dari hadapanku!” teriak Tuan Besar marah. “Anak kurang ajar sepertimu hanya ingin sengaja memancing amarahku!” ||
“Aku tidak berani!” ujar Daniel pelan.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar