Bab 432
“Sangat bagus,” Kak Fenny sangat puas, “Pergilah ganti baju. Acara mulai pukul 6, empat juta untuk penampilan selarna dua jam. Asalkan penarnpilanmu bagus, kelak akan ada banyak pekerjaan untukmu!”
“Terima kasih, Kak Fenny.” Tracy sangat gembira. Setelah menerima gaun yang diantarkan oleh scorang star, Tracy menarik Windy dan berkata, “Windy, kamu juga cobalah, kita bermain bersama.”
“Aku tidak bisa...” Windy melihat tangannya sendiri dan merasa sangat sedih, “Kak, cepat pergi. Aku juga harus segera pergi ke Bar Kasiar. Nanti jika ada waktu, kila baru membuat janji temu lagi.”
“Baiklah.” Tracy memeluknya dengan perasaan sedih, “Windy, coba kamu cari waktu, aku akan mengajakmu bertemu dengan icman dokterku, lihat apakah tanganmu bisa disembuhkan.”
“Apa sungguh bisa?” Windy scolah–olah melihat harapan.
“Jika tidak mencobanya, bagaimana bisa tahu?” Tracy berkata sambil tersenyum, “Hidup ini selalu penuh dengan harapan!”
“Ya, ya.” Windy mengangguk berulang kali, “Kak, terima kasih!”
“Gadis bodoh, cepat pergi. Sampai juga lagi nanti.”
Tracy mengganti bajunya, lalu pergi pentas. Agar tidak dikenali oleh orang, dia memakai topeng berwarna putih.
Pementasan ini berjalan sangat lancar, hanya sebuah acara pernikahan biasa, tidak ada kejadian apa pun.
Selesai pertunjukan, Tracy menerima empat juta, lalu bertukar nomor tclepon dengan Fenny. Dia juga mendapatkan pekerjaan berikutnya, yaitu besok malam di sebuah acara perayaan kantor.
Pementasan juga selama dua jam dan bayaran sebesar empat juta!
Meskipun tidak mendapatkan bayaran sebanyak di Bar Kaisar, juga tidak ada pemasukan lain, tetapi Tracy sudah sangat puas.
Saat keluar dari hotel, Tracy menerima panggilan telepon dari anaknya. Mereka mengatakan bahwa mereka akan segera sampai di rumah dan bertanya di mana dirinya, mereka juga membawakan makanan untuknya.
Tracy memberi tahu bahwa dia akan segera sampai di rumah. Namun, saat baru selesai bicara, dia teringat bahwa Daniel bilang akan datang menjemputnya pada pukul 10 malam ini.
Namun, Tracy juga tidak ada waktu untuk memedulikannya, maka dia pun pulang ke rumah dulu.
Dia terburu–buru pulang ke rumah, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam. Saat
1/3
ini, anak–anak bertanya kepada para perawat di mana keberadaan mami mereka,
Silat para perawat licidak inenjawabs, Tracy sudah masuk ke rumalı, dan anak–anak pun menyambutnya dengan gembira. Mercka berbicara tanpa lenti, simbil mengeluarkan makan
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar