Bab 433
Sambil membawa paha ayain, Tracy bersiap turun ke bawah untuk mencmui Daniel.
Saat baru membuka pintu, dia malah menyadari bahwa Danicl sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Bayangan yang tinggi menjulang di tengalı kegelapan terlihat sangat misterius dan dingin.
Tracy sangat terkejut dan segera menoleh dengan panik. Untung saja Carlos sudah masuk ke kamar mandi, schingga tidak ada orang di ruang tamu.
“Untuk apa kamu naik?” Tracy buru–buru mendorong Daniel keluar.
“Sudah pukul 10!” Daniel menatapnya dengan dingin.
“Anak–anak masih belum tidur.
Tracy menggunakan tangan yang memegang pala ayam untuk menunjuk ke dalam rumah, kemudian menyadari bahwa tangannya sedang memegang paha ayam, dia pun menjadi sedikit canggung, menyembuyikannya di belakang punggungnya.
Daniel mengernyit dan menatapnya dengan tidak senang.
“Bagaimana jika kamu menunggu di bawah atau ganti hari lain... Tracy berkata dengan hati–hati, “Jangan marah, coba maklumilah perasaan seorang ibu. Aku tidak inungkin sembarangan Incninggalkan anak untuk pergi kencan, kan? harus punya tanggung jawab.”
“Dua puluh menit.” Daniel melihat jam tangannya, lalu berbalik badan dan masuk ke lift.
Tracy sungguh tidak bisa berkata apa–apa, tetapi dia juga hanya bisa masuk ke rumah. Anak–anak sudah selesai mandi, lalu sambil bernyanyi, mereka masuk ke kamar bersiap tidur.
Tracy membereskan makanan yang belum selesai dimakannya, lalu pergi ke kamar mandi mencuci tangan, Setclah itu, dia masuk ke kamar melihat anak–anaknya.
Carla scdang berbaring di ranjang dengan memakai baju tidur bergambar stroberi yang sangat menggemaskan. Satu tangannya memegang botol susu dan satu tangannya lagi memeluk boneka alpakanya, sambil mendengar musik.
Tracy masuk dan menciumnya, serta berpesan agar cepat tidur setelah selesai minum susu.
Carla menganggukkan kepala dengan patuh. Tidak lama kemudian, matanya pun sudah terpcjan.
Di sisi lain, Carlos juga sudah selesai mandi, sekarang sedang berbaring di ranjang dan membaca buku.
Sedangkan Carles bersandar di kursi roda dan para kakak perawat sedang mengurus lukanya. Tangannya sedang memainkan rubik, matanya mulai tidak fokus.
“Mami, ada apa?” Saat melihat Tracy, Carlos segera meletakkan bukunya, lalu mendongak dan bertanya pada maminya.
“Mani mau pergi sebentar. Besok pagi Mami akan membuat sarapan untuk kalian. Kalian mau makan apa?”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar