Bab 475
Ekspresi Daniel sangat beringas, matanya penuh dengan tatapan membunuh. Ia hampir saja incrusak ponselnya.
“Tuan Danicl, tahan amarah.” Ryan lekas menenangkannya, “Scangkuh–angkuhnya Presdir. Devina, ia tetap mempertimbangkan kekuatanmu. Mungkin ia hanya ingin menakutimu, tidak bersungguh–sungguh....
“Lebih baik seperti itu.” Daniel bicara sambil menggertakkan gigi, “Jika ia sungguh menyentuh Tracy, aku pasti akan membunuhnya!”
“Tenangkan dirimu, tenangkan dirimu.” Ryan menenangkannya dengan hati–hati, “Thomas baru saja memastikan, Presdir Devina tidak berada di Kola Bunaken. Seharusnya ia membawanya ke tempat lain, pantas saja kita sulit menemukannya..”
“Bip bip...” Tepat di saat ini, ponselnya berdering. Devina yang menelepon, “Jangan cemas, hanya sedikit luka luar. Aku sudah memanggil dokter untuk mengobati lukanya.”
“Devina Wallance, kali ini kamu sungguh keterlaluan!”
Suara Daniel benar–benar suram, setiap katanya disertai aura membunuh.
“Begitu saja sedih?” Devina tertawa dingin, “Saat kamu menghajar Billy, hatimu tak sclunak ini.”
“Lepaskan dia!” Daniel tidak ingin banyak omong kosong dengannya lagi.
“Tidak masalah.” Devina sangat puas, “Sampai jumpa di rumah sakit jam 7 malam besok.”
“Jika ia sampai kekurangan sesuatu, aku pasti tidak akan melepaskanmu.” Daniel memperingatkannya sekali lagi.
“Tenang saja, tujuanku sudah tercapai. Aku tidak perlu mempersulit seorang wanita.” Devina berkata dengan tenang, “Malahan kamu, lebih baik tepati janjimu. Jika tidak, aku punya cara untuk menyiksanya.”
Setelah mengatakan ucapan itu, ia mematikan telepon...
Daniel murka hingga tangannya gemetar. Di saat ini, Thomas mendekat memberi laporan, Daniel membalasnya dengan sebuah pukulan.
“Bam” Thomas dipukul hingga jatuh ke lantai, hidung dan mulutnya mengalir darah segar.
DIT
“Tuan Daniel, tahan amarahmu!” Ryan bergegas menenangkan, “Thomas sudah berusaha menyelidikinya.”
Thomas bangkit dari tanah dan menundukkan kepala. Ia sama sekali tidak berani berbicara.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar