Bab 491
“Karena tidak seharusnya disampaikan, maka tidak usah dikatakan.” Daniel menyela ucapan Jonson, “Ryan, antar tamu!”
“Ugh… baik!”
Ryan merasa canggung, Daniel ini sedang mengusir Jonson.
Jonson tidak lagi bicara. Ia hanya mendesah tak berdaya, lalu berbalik badan pergi.
“Tuan muda, Tuan Jonson tidak ada niat buruk.” Sanjaya melihat punggung Jonson dan berbicara dengan suara rendah, “Aku merasa seharusnya Anda mendengarkan pendapatnya. Mungkin saja ada hal yang ingin ia ingatkan pada Anda.”
“Aku tidak merasa satu wanita akan bisa mempengaruhiku.”
Daniel tidak suka siapa pun mengungkit Tracy dengan niat buruk, termasuk Jonson sendiri.
“Tuan Jonson orang yang baik. Ia melihat segala sesuatu dengan objektif. Walaupun karena masalah Nona Linda, ia tidak menyukai adanya keberadaan wanita lain, tetapi tidak mungkin karena ini, ia sampai melukai orang lain. Mungkin ada rahasia yang ingin diberitahukan pada Anda….”
“Paman Sanjaya!” Daniel memotong ucapan Sanjaya dan mengernyitkan kening dengan rasa tidak suka, “Kamu terlalu banyak berpikir!”
“Baiklah.” Sanjaya menundukkan kepala, tidak berani berbicara lagi.
Daniel mengganti baju APD dan melangkah masuk ke dalam kamar pasien.
Saat ini, tuan besar sedang dalam kondisi tertidur. Dokter sedang memeriksa di sampingnya. Ketika melihat Daniel kemari, mereka lekas menundukkan kepala memberi hormat.
“Bagaimana keadaannya?” tanya Daniel dengan suara rendah.
“Kadang-kadang tak sadar, kadang-kadang sadar.” jawab dokter dengan suara kecil, “Jatuh adalah hal paling tabu bagi orang tua. Jatuh kali ini, mengenai bagian otaknya. Lukanya tidak ringan. Takutnya keadaan seperti ini akan berlangsung beberapa waktu.”
.
“Berapa lama?” tanya Daniel sambil mengerutkan kening.
“Tidak bisa dipastikan. Bisa jadi satu minggu, satu bulan atau lebih lama lagi.” Dokter berspekulasi, “Tetapi sekarang ia hanya koma, tidak ada rasa sakit lain.”
Daniel tidak bicara, ia hanya menatap kakeknya dengan tatapan rumit.
Dulu, saat tuan besar ini marah dan kehilangan kesabaran, ia merasa kakeknya sangat menyebalkan. Sekarang ketika melihat kakeknya terbaring di atas ranjang, ia merasa sangat bersalah…
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar