Bab 492
“Kabar baik?” Sanjaya bersuka cita, “Kalau begitu, bagus sekali. Begitu tuan besar senang, kesehatannya akan membaik.”
“Ia pasti sangat senang mendengar kabar ini.”
Dalam pikiran Daniel sudah terbayang adegan membahagiakan itu…
Tuan besar memang sudah sangat menyukai tiga anak itu. Jika ia tahu mereka adalah darah daging keluarga Wallance, cicit kandungnya sendiri. Entah seberapa besar rasa gembiranya!!
“Kamu mengatakannya, membuatku tak sabar ingin mengetahuinya.” Sanjaya sangat menantikan.
Di saat ini, perawat masuk menggantikan baju tuan besar. Daniel keluar dulu.
“Tuan Daniel, semua telah diatur!” Ryan bergegas mendekat memberi laporan, “Semalaman Anda tidak tidur, sekarang pergi tidurlah.”
“Semalam Tuan tidak tidur?”
Sanjaya baru keluar dari kamar, kebetulan ia mendengar ucapan ini.
“Sibuk menjaga tiga anak..” Ryan tersenyum.
“Tak disangka tuan Daniel dapat berhubungan baik dengan tiga anak itu.” Sanjaya sangat lega, “Aku malah cemas kalian akan berkelahi.”
“Paman Sanjaya, di matamu aku begitu kekanak-kanakan?” Daniel kehilangan kata katanya, “Aku berkelahi dengan anak umur tiga tahun?”
“Haha, kamu selalu tidak menyukai anak kecil. Aku cemas mereka akan membuatmu marah secara tak sengaja. Temperamenmu pun begitu… hehe…” Sanjaya tertawa dengan rasa tidak enak, “Tiga anak itu adalah anak kesayangan tuan besar. Aku sungguh cemas, jika terjadi sesuatu dengan mereka, aku tidak bisa bertanggung jawab.”
“Tenang saja, mereka sangat baik.” Ujung bibir Daniel terangkat.
“Mereka sekarang masih berada di rumah sakit? Bagaimana keadaan Carlos?” Sanjaya bertanya dengan perhatian.
“Alergi makanan, sudah disuntik. Sekarang ruam merahnya sudah membaik.” Jawab Ryan. “Anda jangan cemas, semua telah diatur dengan baik.”
“Baguslah kalau begitu.” Sanjaya menghela napas. “Kalau begitu, nanti aku ke sana antar mereka pulang dulu, baru kembali ke sini.”
“Tidak perlu.” Daniel langsung berkata, “Aku sudah meminta Lily mengaturnya, tiga anak itu tinggal di rumahku. Kamu tidak usah cemas lagi.”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar