Bab 831
“Kalau tidak?” Carlos balik bertanya, “Aku tidak mau mengejutkan Kakek Buyut, juga malas menjelaskan padamu, jadi memberimu minuman soda. Minuman itu hanya akan membuatmu tertidur satu jam, tidak akan terjadi apa–apa setelah bangun.”
“Aku baik–baik saja, tapi.....” Kiki melihat Carlos, hatinya tidak tenang.
“Tidak perlu banyak berpikir.” Carlos merentangkan kedua lengan, “Coba lihat, bukankah aku baik–baik saja?”
“Baiklah.” Kiki tidak banyak bicara lagi. Tuan Muda ini adalah seorang anak genius. Meski ada tindakan yang berbeda dengan orang biasa, itu sangat wajar.
Yang terpenting adalah ia baik–baik saja.
“Kakek Sanjaya meneleponmu, cepat hubungi kembali.” Carlos mengingatkannya, “Bilang saja tadi perutku tidak nyaman, jadi tertunda sebentar, sekarang sudah diperjalanan.”
“Oh, baik.” Kiki segera melakukannya.
Carlos mengelus sayap Roxy dengan lembut, mengingat kembali kejadian tadi, hatinya sedang menganalisis secara diam–diam. Meski orang yang tadi tidak banyak bicara, tapi setidaknya mengakui bahwa mereka tahu tentang cincin ini.
Tapi, kenapa cincin bisa dipakaikan di kaki elang itu?
Kapan mereka mendapatkan cincinnya?
Semua teka–teki ini, harus dipecahkan dengan perlahan...
Sementara itu, pada saat yang sama, di atas pesawat
Thomas menelepon dan melaporkan: “Tuan Daniel, Nona Linda sudah ditangkap kembali oleh Tuan Jonson, sekarang Tuan Jonson bersiap untuk membawanya ke Negara Emron untuk meminta maaf pada Keluarga Moore.”
“Ya.” Daniel berkata dengan datar, “Selama beberapa waktu ini, kamu bertanggung jawab menghentikan orang–orang Keluarga Moore menyelidiki masalah Tracy Smith. Selain itu, awasi Windy.”
“Mengerti. Anda tenang saja.”
Saat hendak menutup telepon, tiba–tiba Daniel teringat sesuatu, segera berkata, “Tunggu sebentar.”
“Masih ada lagi?” Tanya Thomas.
“Kamu utus orang, selidiki apa Danny masih ada atau tidak.”
*Baik.”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar